Tahun Ini Pasien Jantung RSA UGM Naik Empat Kali Lipat
YOGYAKARTA – Jumlah pasien penyakit jantung yang berobat ke Rumah Sakit Akademik (RSA) UGM diketahui meningkat hingga empat kali lipat. Hal itu disampaikan oleh Dokter Bagian Spesialis Jantung RSA UGM, dr. Firman Fauzan Arief Lutfi, Sp.J, saat peresmian fasilitas layanan Instalasi Rawat Intensif (IRI) dan Instalasi Rawat Inap (IRNA) baru di RSA UGM.
Firman menyebutkan, pada April 2016 lalu, pasien penyakit jantung tercatat ada sebanyak 112 orang namun tahun ini meningkat jadi 425 pasien. “Tahun ini kita akan melakukan pengembangan sistem layanan jantung terpadu untuk memberikan layanan pada kardiovaskuler, diagnostik hingga intervensi non bedah,” ujarnya.
Meningkatnya jumlah pasien yang berobat ke RSA UGM dibenarkan oleh Direktur SDM RSA UGM dr. Arief Budiyanto, Ph.D.Sp.KK(K). Menurutnya, peningkatan jumlah pengunjung yang berobat itu terjadi sejak dilakukannya kerja sama antara RSA UGM dengan BPJS tahun 2014 lalu. “Pemegang kartu BPJS bisa berobat ke sini, sehingga pasien bertambah,” katanya.
Hingga saat ini, kata Arief, RSA UGM sendiri menyediakan sebanyak 110 tempat tidur yang rencana akan ditambah hingga menjadi 200 tempat tidur. RSA UGM juga memiliki 9 gedung dengan 6 gedung yang penggunaannya sudah optimal. Sementara sisanya baru digunakan sebagian.
Arief menambahkan ke depan RSA UGM diarahkan memiliki tiga layanan unggulan dibanding rumah sakit yang lain yakni bidang layanan klinik neurosains dan perilaku, layanan ginjal terpadu dan layanan tumbuh kembang anak berkebutuhan khusus. “Untuk menuju ke arah itu, kita didukung 37 dokter spesialis dan 29 dokter umum, SDM kita ada sekitar 600-an,” ujarnya.