BANDUNG — Balai Pengembangan Ternak Sapi Perah dan Hijauan Makanan Ternak (BPT Sapi Perah dan HMT) Cikole, Lembang, Bandung menjadi rujukan usaha peternakan sapi perah tingkat nasional tentang tehnik budidaya ternak, penyiapakan pakan, dan pengolahan susu.
“Balai ini menjadi tempat mahasiwa, peneliti dan peternak untuk mendapat contoh usaha peternakan yang baik sehingga menghasilkan produksi susu segar yang optimal,” kata Kasi Pelayanan Teknis BPT Sapi Perah dan HMT Cikole Amirudin di Lembang, Bandung, Jumat (15/9/2017).
Ia menjelaskan setiap tahun sekitar 50 sampai 100 orang mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi seperti Unpad, IPB, UGM, Undip melaksanakan praktek kerja lapangan antara 10 sampai 60 hari untuk mendapatkan manajemen pengelolaan sapi perah.
Selain mahasiswa, sejumlah pegawai dinas peternakan dari berbagai daerah juga melakukan pelatihan di balai yang mendapat bantuan peralatan dari Japan Internatinal Cooperation Agency (JICA).
“Sejumlah penelitian baru terkait sapi perah baik dilakukan di sini maupun ditempat lain, dihimpun dan ditularkan kepada siapapun yang melakukan studi di tempat ini,” katanya.
Untuk memotivasi generasi muda mengenal usaha sapi perah, setiap tahun tidak kurang dari 3.000 siswa dari sekolah dasar dan menengah melakukan kunjungan singkat ke balai yang merupakan unit pelayanan teknis dibawah pembinaan Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Jawa Barat.
Beberapa hijauan pakan ternak hasil inovasi terbaru juga diperkenalkan kepada mahasiwa dan peternak seperti tanaman indigofera yang menjadi hijauan dengan protein tinggi dan mulato, rumput khusus untuk pedet atau anak sapi.