Saat ini BPSP-HPT Cikole mengelola 320 ekor sapi termasuk 70 ekor di Sub Balai di Subang. Rata-rata poduksi susu di balai ini mencapai 18 sampai 19 liter per hari dengan puncak produksi sapi perah sampai 30 liter per hari.
“Kami juga mengembangkan model pemeliharaan sapi perah di ladang penggembalaan di Subang. Jadi sapi tidak dikandangkan seperti yang dilakukan peternak di Australia dan Selandia Baru,” katanya.
Ia menjelaskan, pihaknya juga melakukan pembinaan di lapangan untuk sembilan kelompok tani tersebar di enam kabupaten di Jawa Barat.
“Kalau anggaran mencukupi kami juga ingin membina peternak sapi perah di sebelas kabupaten di Jawa Barat,” katanya.
BPT Sapi Perah dan HMT Cikole Lembang berdiri sejak tahun 1952 dengan nama Taman Ternak yang diprakasai oleh drh. Soedjono Koesoemohardjo (Kepala Jawatan Kehewanan Priangan Barat). Saat ini BPT Sapi Perah dan HMT Cikole Lembang menjadi Unit Pelayanan Teknis Dinas (UPTD) berada di bawah tanggung jawab Dinas Peternakan Jawa Barat.
Luas lahan UPTD BPT Sapi Perah dan HMT Cikole Lembang yang dimiliki sekarang seluas 57,8 hektar yang dibagi menjadi 2 lokasi yaitu di Cikole seluas 9,8 Ha dan di Sub Unit Pelayanan Subang seluas 48 Ha (Kecamatan Jalancagak dan Kecamatan Sagala Herang) (Ant).