Sayangi Lingkungan, Warga Paju Bangun TPS Peka
PONOROGO – Warga Kelurahan Paju, Kecamatan Ponorogo, sejak tahun 2013 lalu menggiatkan bank sampah. Kegiatan ini dibuka awalnya dalam rangka lomba bersih desa. Namun seiring berjalannya waktu, bank sampah ini berevolusi menjadi Tempat Pembuangan Sampah (TPS).
Salah satu warga, Sutrisno (50) saat ditemui mengatakan, bank sampah dinilai kurang efektif karena hanya mengolah sampah plastik dan kering.
“Maka dilanjutkan dengan program pembuatan TPS guna mengolah sampah-sampah rumah tangga untuk didaur ulang,” jelasnya kepada Cendana News, Rabu (13/9/2017).
Menurut Sutrisno, saat tahun 2013 lalu bank sampah berhasil membawa Desa Paju memenangkan lomba kebersihan antardesa. Perkembangan pengolahan sampah pun harus lebih meluas, tidak hanya sampah plastik tapi juga harus mencakup sampah rumah tangga.
Akibat banyaknya residu sampah yang terbuang sia-sia, warga mengajukan dana untuk membangun TPS Peka. “Berkembang tahun 2016 dapat anggaran penanganan sampah lalu jadi TPS 3R (Reuse, Reduce, Recycle) yang diberi nama TPS Peka. Namun baru resmi beroperasi Maret lalu,” tuturnya.
Ternyata, tidak semua sampah bisa diolah oleh TPS, pasalnya sampah dari olahan TPS terdiri dari 20% residu, 40% kompos dan 40% plastik. Seharusnya 20% residu dibuang ke TPA, tapi terkadang TPA tidak mau menerima karena sudah penuh sampah.
“Jadi, sementara kendala di TPS adalah penumpukan residu,” paparnya.
Lalu, masuk ke dalam pengolahan kompos. Kompos berasal dari sampah organik rumah tangga yang diolah membutuhkan waktu tiga minggu. “Tiga kali dalam seminggu, Rabu-Jumat-Minggu kami ambil sampah dari warga untuk kemudian diolah kembali,” ujarnya.