Sapi Impor dari Australia Lolos Uji Zuriat

BANDUNG – Sebanyak sembilan pejantan sapi perah impor dari Australia telah lulus uji zuriat. Dengan demikian, seluruh sapi impor tersebut dilaporkan mampu menghasilkan keturunan sapi perah dengan produksi susu lebih baik dari indukannya.

Kepala Balai Inseminasi Buatan Lembang Ir Tri Harsi menyebut, anakan hasil inseminasi buatan atau kawin suntik dengan semen dari sapi impor tersebut mampu berproduksi 19 liter susu per hari atau enam liter lebih tinggi dari induknya. Sapi pejantan unggulan yang diimpor tahun 2009 itu, semen bekunya baru bisa dipasarkan jika lolos dari uji zuriat itu agar yakin anak turunannya mempunyai produksi susu yang baik.

“Akseptor dalam uji zuriat itu diambil dari indukan yang berproduksi tinggi susunya yaitu minimal 9.000 liter per laktasi,” kata Tri Harsi didampingi Kepala Bagian Produksi BIB Lembang Supraptono.

Uji Zuriat atau Progeny Test merupakan pengujian untuk mengetahui potensi genetik calon pejantan melalui produksi susu anak betinanya . Uji Zuriat ini memakan waktu lima sampai enam tahun karena produksi susu sapi turunannya dicatat sampai 10 bulan masa laktasi.

Sekali ambil semen cair dari seekor sapi mampu diencerkan untuk 300 sampai 350 dosis atau straw dimana periode pengambilan semen dilakukan setiap dua kali seminggu.”Selama menunggu hasil uji, maka semen yang dihasilkan pejantan unggul itu disimpan, karena semen beku mampu bertahan sampai 20 tahun,” katanya.

Menurut Supraptono, semen beku dari pejantan impor itu sudah didistribusikan ke sejumlah perusahaan peternakan skala besar dan dari Gabungan Koperasi Susu Indonesia (GKSI) Jabar, Jateng, Jatim dan peternak di Enrekang, Sulawesi Tengah.

Lihat juga...