Sambal Khas Kampung Minang, Goreng Lauak Pukek
Menurutnya, yang namanya masakan rumahan itu, kesannya memang sederhana. Tapi kalau soal rasa, memang paling lezat. Sepeti halnya rendang, yang awalnya masakan rumahan, kini telah mendunia. Sebenarnya, untuk menemukan masakan rumahan di Rumah Makan Padang atau restoran sangat sulit, maka dari itu Katagiaan Resto hadir untuk menghadirkan masakan rumahan. Sehingga, meski duduk di restoran, tapi saat makan terasa di rumah sendiri.
Khusus goreng lauak pukek memang dilebihkan porsinya, sebab dinilai memiliki rasa yang lezat. Salah seorang pelanggan di Katagiaan Resto Milna mengaku, saat mencicipi goreng lauak pukek benar-benar lezat, dan saat mencicipinya terkenang kampung halaman serta terasa makan bersama dengan keluarga.
Ia menyebutkan, dikarenakan ikannya baru ditangkap lalu dimasak, rasa gurih dan aromanya sungguh menggiurkan. Belum lagi ada lago merahnya plus goreng jengkol batumbuaknya, maka tidak ada kata kenyang, karena maunya makan terus.
“Berbeda kalau makan ikan yang digoreng dan ukurannya lebih besar, seperti tongkol, yang cukup terasa daging padatnya. Kalau lauak pukek, terasa gurih, satu ekor ikan yang digoreng untuk satu suap nasi. Puas dah, terasa makan masakan ibu di rumah,” katanya.
Rasa goreng lauak pukek ini, sebenarnya ada sedikit berbeda rasanya jika dibandingkan dengan sejumlah kabupaten atau kota di Sumbar, meski sama-sama orang Minang. Seperti halnya daerah yang berada di sepanjang pantai, yakni Kabupaten Pesisir Selatan, Kota Padang, Padang Pariaman, Pariaman, Agam, Kepulauan Mentawai dan Pasaman Barat, di setiap daerah itu memiliki kekhasan tersendiri untuk memasak goreng lauak pukeknya.