Petani di Jember Kesulitan Cari Pupuk Bersubsidi

JEMBER – Sejumlah petani di Kecamatan Puger, Kabupaten Jember, Jawa Timur kesulitan mendapatkan pupuk bersubsidi pada beberapa kios resmi pupuk di wilayah setempat.

“Kelangkaan pupuk sudah terjadi hampir satu bulan terakhir, padahal saat ini sebagian petani saatnya melakukan pemupukan lahan pertanian,” kata Muhammad Tohir, petani di Desa Kasiyan Timur, Kecamatan Puger, Sabtu (16/9/2017).

Menurutnya, sebagian petani sering datang ke kios resmi untuk mencari pupuk bersubsidi jenis urea, phonska, dan ZA, namun tidak ditemukan pupuk tersebut yang menurut pedagang kios karena keterlambatan pengiriman.

“Berdasarkan informasi yang diterima petani, kelangkaan pupuk tersebut akibat keterlambatan pasokan dari distributor hingga produsen, sehingga berdampak pada ketersediaan pupuk bersubsidi di beberapa kios,” tuturnya.

Para petani, lanjut dia, lebih memilih menggunakan pupuk bersubsidi untuk menekan biaya produksi tanaman padi karena harganya lebih murah dibandingkan harga pupuk nonsubsidi.

“Harga pupuk bersubsidi berikisar Rp90 ribu hingga Rp115 ribu per sak atau beratnya 50 kilogram, sedangkan harga pupuk nonsubsidi sekitar Rp230 ribu rupiah per sak, sehingga kami menggunakan pupuk bersubsidi yang lebih murah,” katanya.

Ia mengatakan, petani terpaksa membeli pupuk nonsubsidi karena tidak ada pilihan lain untuk menyelamatkan tanaman yang sudah masuk masa pemupukan, sehingga biaya produksi yang dikeluarkan petani semakin tinggi.

Sementara Ketua Kelompok Tani, Hendro Saputro, mengatakan kelangkaan pupuk sangat meresahkan para petani, karena pada musim kemarau saat ini petani juga kesulitan untuk mengairi lahan pertaniannya.

Lihat juga...