Panglima TNI: Kita Butuh Senjata untuk Perang, Bukan Hanya Demonstrasi

YOGYAKARTA — Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo meminta pemerintah segera merealisasikan pengadaan alutsista bagi TNI secepatnya. Ia juga meminta jajaran pejabat negara sadar akan semakin besarnya ancaman terhadap bangsa dan negara, sehingga pengadaan alutsista bagi TNI harus menjadi prioritas.

“Kita doakan semoga pejabat negara ini sadar bahwa ancaman semakin jelas. Bahwa kita butuh senjata yang nomor satu di dunia. Sehingga pejabat bisa secepatnya mengadakan,” katanya seusai melakukan ziarah ke makam Jendral Soedirman, di TPM Kusumanegara, Yogyakarta, Selasa (18/9/2017).

Gatot menyebut Presiden RI sendiri telah memerintahkan pengadaan alutsista baru sejak 18 bulan lalu. Dan pihak TNI sendiri sudah menyampaikan spesifikasi senjata atau alutsista ke pemerintah melalui Departemen Pertahanan. Hanya saja, TNI tidak menyebutkan berapa jumlah yang dibutuhkan.

“TNI hanya sampaikan spek saja. Tidak sampaikan berapa banyak jumlahnya. Soal jumlah tergantung yang membeli, itu Departemen Pertahanan,” katanya.

Meski begitu Panglima menegaskan TNI khususnya Angkatan Udara membutuhkan senjata atau alutsista yang lengkap. Dimana senjata itu bisa digunakan untuk ‘air to air’ atau udara ke udara ataupun ‘air to ground’ atau udara ke darat, serta memiliki radar canggih dan senjata lengkap.

“Yang kita inginkan senjata lengkap. Yang bisa untuk perang. Tidak hanya senjata pura-pura untuk sekedar demonstrasi saja. Kalau jumlahnya banyak tapi tidak ada senjatanya kan sama saja,” katanya.

Menurut Gatot, dengan bentang wilayah yang sangat luas, Indonesia harus mampu menjaga dan mempertahankan kedaulatan bangsa, juga dengan alutsista atau senjata yang memadai. Tanpa dukungan alutsista yang memadai akan sulit bagi TNI untuk menjaga setiap jengkal wilayah kedaulatan Indonesia dari Sabang sampai Merauke.

Lihat juga...