Kementan Antisipasi Kerugian Peternak Akibat Erupsi Gunung Agung

“Dalam kondisi ini dari tim juga menyediakan layan telepon atau Hotline Nomor : 081238632084 untuk layanan informasi penanganan evakuasi ternak dan kesehatan hewan yang bisa diakses 24 jam,” ujarnya.

Diarmita menjelaskan, pemerintah telah mempunyai regulasi untuk penanganan ternak dalam keadaan bencana dengan mengacu pada PP Nomor 95 Tahun 2012 tentang Kesehatan Masyarakat Veteriner dan Kesejahteraan Hewan. Sehingga semua tindakan mengacu pada regulasi tersebut.

Mengingat besarnya kebutuhan untuk memenuhi penanganan evakuasi dan pengamanan ternak di tempat penampungan sementara, Ditjen PKH melalui Satgas Peternakan dan Kesehatan Hewan juga menfasilitasi pelaku industri di bidang peternakan yang akan berperan serta memberikan bantuan berupa pakan ternak dan truk untuk mengevakuasi ternak.

Dalam evakuasi ternak ini, Diarmita mengatakan masih ditemui beberapa masalah, yaitu kurangnya armada untuk mengevakuasi ternak sebanyak 20 truk, kurangnya persediaan pakan kebutuhan konsentrat sapi untuk satu bulan sebanyak 1.200 ton dan sudah tersedia 60 ton.

Sedangkan kebutuhan pakan hijaun sebanyak 15.000 ton dan saat ini masih disediakan secara mandiri oleh para peternak, Kekurangan tenaga untuk evakuasi, pengawasan, dan perawatan ternak, kurangnya bahan (terpal dan bambu) untuk pembangunan kandang sementara.

Menanggapi hal tersebut, President East Area PT CPI, Peraphon Prayooravong mengatakan pihaknya sebagai salah satu pelaku dalam industri peternakan di Bali merasa ikut terpanggil untuk meringankan beban yang dirasakan oleh peternak di saat terjadinya bencana seperti ini.

“Untuk itu, kami berinisiatif untuk memberikan 50 ton pakan konsentrat sapi, dan pakan tersebut akan langsung didistribusikan pada hari ini ke titik-titik penampungan ternak di lima kabupaten, sehingga diharapkan dapat segera meringankan beban peternak yang ternaknya berada di tempat penampungan,” katanya(Ant).

Lihat juga...