DENPASAR — Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian (Kementan) telah mengambil langkah-langkah penanganan evakuasi ternak sapi dari radius kawasan rawan bencana Gunung Agung.
“Kami sudah menginstruksikan kepada Satgas Peternakan dan Kesehatan Hewan melakukan evakuasi ternak sapi di radius kawasan rawan bencana (KRB) Gunung Agung secepatnya,” kata Dirjen PKH, Kementerian Pertanian, I Ketut Diarmita melalui siaran pers yang diterima Antara Bali, Jumat (29/9).
Ia mengatakan tindakan yang sudah dilaksanakan oleh Kementerian Pertanian (Kementan) yaitu melakukan evakuasi ternak dengan target 20.000 ekor sapi dari wilayah terdampak. Hingga Kamis (28/9) yang sudah dievakuasi sebanyak 2.443 ekor.
“Hingga kemarin (Kamis) sudah tersedia sebanyak 30 titik yang tersebar di lima kabupaten. Termasuk juga membentuk Satgas Peternakan dan Kesehatan Hewan yang terdiri dari Tim Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali, dan Dinas Pertanian Kabupaten Karangasem,” katanya.
Selain itu, kata dia, membentuk Posko Siaga Peternakan dan Kesehatan Hewan dalam upaya antisipasi erupsi Gunung Agung, memberikan bantuan berupa lima ton pakan konsentrat, 10.000 dosis obat-obatan, satu mobil truk untuk evakuasi ternak, pembangunan kandang, atap dan kelengkapannya untuk identifikasi ternak.
Ia mengatakan, pihaknya memfasilitasi bantuan dari berbagai pihak dan bantuan yang telah diterima dan disalurkan yaitu pakan konsentrat sebanyak 55 ton dan sembilan unit kendaraan truk untuk evakuasi ternak, pakan hijauan (rumput) tiga ton, dan perlengkapan pembuatan kandang seperti bambu, terpal, tali dan lainnya. Membuat surat edaran ke seluruh kabupaten/kota untuk membuat stok pakan sebanyaknya sebagai antisipasi saat terjadi letusan dan abu vulkanik yang membuat rumput tidak dapat dimanfaatkan.