Dari Ingin Terampil Merajut, Susiyanti Banjir Pesanan Tas Tali Kur
Menurut Susi, modal yang tak banyak tidak membuatnya berkecil hati karena dari pesanan yang ada dirinya memutar uang hasil dari pesanan pembuatan tas.
“Sampai saat ini sudah ada 10 motif yang saya bisa, dan perputaran modal dari beberapa pesanan bisa saya olah untuk membeli modal dan mengembangkan bisnis pembuatan tas tali kur. Dalam sebulan lumayan bisa dapat pesanan 4 hingga 5 pesanan,” tukasnya.
Perempuan yang kini sudah berdomisili Kota Balikpapan optimis akan terus mengembangkan bisnis tas tali kur dan belajar motif lainnya agar mampu bersaing dengan produk lainnya.
”Mimpi saya itu ingin memiliki etalase dan pamerkan produk buatan saya tas tali kur ini. Dan tentunya tidak berhenti sampai di sini dengan modal seadanya akan terus maju untuk mengembangkan produk ini, karena peminatnya masih tinggi,” tambahnya.
Tas tali kur ini ada di berbagai daerah sehingga masyarakat yang ingin mengembangkan dan untuk bisa membuatnya tidaklah rumit karena kerajinan tangan memiliki bahan yang tidak sulit dicari.
“Bahannya mudah dicari, bisa di toko-toko yang menyediakan bahan rajutan. Harga tas tali kur ini senilai Rp200 hingga Rp400 ribu. Sedangkan untuk dompet tali kur Rp100 hingga Rp150 ribu. Dari hasil pembuatan tas hingga dijual saya ambil jasa pembuatannya tidak banyak karena ibaratnya sambil belajar dan terima pesanan,” papar ibu dari Rezky Amalia.
Susi menambahkan saat ini pesanan yang datang kerabat dan kerabat kerja suami, bahkan melalui media sosial juga datang pesanan pembelian tas dengan motif sesuai permintaan pembeli.
“Satu bulan saya bisa kerjakan 5-6 tas, kalau dompet sebulan bisa 7 biji. Ya, kalau pesanannya numpuk tunggu sesuai jadwalnya pemesanan. Hasil dari penjualan tas buatannya bisa menambah pemasukan pendapatan keluarga, apalagi kedua anak masih aktif sekolah dan perlu biaya,” ucapnya.