Cerita Guru Asal Papua Barat di Sasak, antara Rindu Krooy dan Amanah

“Di sini jaringan komunikasi agak sulit juga, kadang-kadang ada, kadang-kadang hilang. Nah, pas pada momen jaringan komunikasinya ada, saya langsung menghubungi keluarga yang ada di Papua Barat,” ceritanya.

Tanggungjawab menjadi seorang guru di daerah terjauh, tetap berada di pundaknya. Berada di tempat yang jauh pula dari keluarga, merupakan motivasi dirinya untuk memberikan pendidikan yang terbaik bagi anak-anak yang ada di Sasak.

Selain Sunarti, Guru Garis Depan yang tersebar di Sumbar mencapai 57 orang, seperti yang dikatakan oleh Kepala Dinas Pendidikan Sumbar Burhasman, para Guru Garis Depan tersebut berasal dari sejumlah provinsi di Indonesia, di antaranya Papua, Sulawesi, Kalimantan, Aceh, dan Sumbar.

Ada sebanyak 57 guru yang disebarkan untuk tiga kabupaten, yakni 21 orang untuk Kabupaten Kepulauan Mentawai, 12 orang untuk Kabupaten Pasaman Barat, dan 24 orang untuk Kabupaten Solok Selatan.

“Para GGD ini merupakan Pegawai Negeri Sipil yang mendapat tugas penempatan mendidik di tiga daerah di Sumbar selama sepuluh tahun.” jelasnya.

Burhasman berharap, para Guru Garis Depan tersebut dapat memberikan didikan yang terbaik, sehingga kualitas pendidikan di daerah tertinggal di Sumbar juga turut membaik.

Lihat juga...