Antara Soekarno dan PKI, sebelum G30S/PKI 1965

Sebaliknya, tulisan ini bukan pula untuk membangkitkan dan menonjolkan Orde Baru, terlebih menonjolkan Soeharto dan rekan-rekannya. Motivasi kami hanyalah memantapkan peranan dan tanggung jawab kita sebagai warga Negara Indonesia. Selain itu, kami juga sedikit memberi semangat kepada komponen bangsa yang disebut TNI agar selalu memiliki komitmen kebangsaan terhadap tegak kokohnya Pancasila, Undang Undang Dasar 1945, serta persatuan dan kesatuan Bangsa dalam Bhineka Tunggal Ika. Tulisan ini tetap dalam kerangka Politik Negara, fasafah kehidupan Indonesia, serta arah tujuan Nasional Indonesia.

Sikap Soekarno Menjelang Gerakan G30S/PKI

Tulisan ini saya rangkai dari berbagai kumpulan catatan dan arsip pernyataan Bung Karno di berbagai kesempatan yang dapat diliput media. Sehingga, untuk akurasi fakta, tidak diragukan lagi. Artikel akan dapat memberi gambaran, bagaimana kondisi politik saat itu, agar generasi muda sekarang yang belajar sejarah, mendapat informasi yang lengkap, tidak terputus-putus, tetapi ada rangkaian cerita yang saling berkait.

Artikel ini, harapannya juga bisa menjadi pelengkap pemahaman sejarah G30S/PKI. Generasi muda tidak hanya mendapatkan informasi tentang penanganan Gerakan G30S/PKI, tetapi juga paham dengan latar belakang yang mengiringi terjadinya peristiwa itu. Dengan demikian, generasi muda akan bersikap bijak terhadap segala peristiwa yang terjadi, cerdas menjadikan peristiwa sebagai hikmah pelajaran serta pembelajaran.

Yang pertama adalah sikap Bung Karno pada Persiapan Konfrensi Asia Afrika di Aljazair. Sikap itu diucapkan beberapa waktu sebelum diselenggarakan Konferensi Asia Afrika Bulan Juni 1965 di Aljazair yang menyatakan,”Saudara-saudara, sebagaimana pernah kukatakan beberapa hari lalu di hadapan para Panglima, MEREKA PUNYA RENCANA ITU … Sedapat mungkin sebelum Aljazair; Soekarno, Yani, Soebandrio Cs dibunuh! Kalau tidak bisa sesudah Aljazair, ini akan diadakan limited attack. Limited itu artinya terbatas, bukan kecil kecilan, tetapi yang terbatas. Bukan hantam seluruhnya, tetapi ya hanya sebagian, limited! Attack artinya gempuran. Sesudah Aljazair nanti direncanakan, diadakan limited attack. Tentu sedikit kacau, pikir mereka. Dalam kekacauan itu, antek-antek imperialis akan bertindak dan menggulingkan Soekarno, Subandrio, dan Yani Cs.”

Lihat juga...