Antara Soekarno dan PKI, sebelum G30S/PKI 1965

Generasi muda Indonesia sekarang ini sudah sadar kembali akan manfaat dan pentingnya sejarah. Berbakai organisasi kepemudaan yang mencerminkan adanya kegiatan kesejarahan, telah menyebar di seluruh Indonesia. Ada organisasi Indonesia Militery History, Djokja 45, Magelang Kembali, Bandung History, dan Medan Area. Kita wajib bersyukur dan berbangga hati, dimasa sekarang ini, aktivitas itu mulai muncul dan berkembang. Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa Pahlawannya.

Harapan kita, semoga aktivitas ini dapat berlanjut, tidak tergantung pada situasi dan kondisi politik bangsa, melainkan konsisten dengan prinsip prinsip sejarah. Bagaimanapun, sejarah akan selalu diperlukan, tak pernah ditinggalkan. Manakala kita meninggalkan sejarah itu, berarti hidup kita akan bermasalah, dan tinggal menunggu kapan masalah itu akan menjadi duri dalam hidup kita.

Sejarah memiliki pengaruh yang cukup besar dalam hidup kita, baik perorangan, organisasi berbangsa, dan bernegara. Karena sejarah pemahaman dapat berpengaruh kepada kepentingan bangsa, Ketahanan Nasional, Keamanan, Ketertiban, serta keutuhan Bangsa Indonesia. Memahami sejarah bukanlah pekerjaan sepele, atau hanya sebuah pengisi waktu. Memahami sejarah memerlukan sikap konsisten, komitmen, dan konskwen. Jika tidak, justru yang memahami sejarah, bahkan para penulis dan ahli sejarah, justru bisa memilki peran utama untuk menyelewengkan pengertian dan catatan sejarah bangsanya sendiri.

Tulisan ini bukan bermaksud mendiskreditkan nama besar Bung Karno, atau kelompok masyarakat, atau sekelompok warga Negara. Tulisan ini semata saya utarakan, hanya untuk memberikan kesadaran dan menanamkan sebuah pembelajaran dan pelajaran dari sebuah pengalaman hidup manusia yang disebut SEJARAH. Ulasan ini memiliki tujuan, agar kita sebagai bangsa Indonesia memahami sejarah bagi kepentingan Bangsa dan Nasionalisme Indonesia. Tak ada tujuan lain.

Lihat juga...