Nelayan Harapkan Pengerukan, Dampak Sedimentasi Sungai Labuhan Ratu

Sukanta menyebut, mayoritas warga di wilayah tersebut memanfaatkan sungai sebagai sarana untuk transportasi material bangunan dan barang dagangan lain dibandingkan melalui jalur darat, sehingga atensi terhadap sungai harus bisa diperhatikan oleh pemerintah khususnya instansi yang membidangi. Akibat pendangkalan dan sungai yang semakin banyak ditumbuhi tanaman air, perahu-perahu berukuran besar milik nelayan maksimal hanya bisa mencapai ke jembatan Labuhan Ratu tepat di bawah Jalan Lintas Timur Sumatera.

“Awalnya kami bisa sampai hingga ke hulu sungai. Tapi karena sebagian sudah dangkal kami hanya sebatas sampai di bawah jembatan Labuhan Ratu yang kini sekaligus menjadi dermaga tambat perahu masyarakat,” ungkap Sukanta.

Sukanta yang merupakan warga setempat berharap, usulan masyarakat setempat untuk proses pengerukan sungai selebar sekitar 10 meter di bagian hulu bisa dianggarkan agar aktivitas nelayan dan transportasi sungai di wilayah tersebut lebih lancar dari sebelumnya. Selain memperlancar arus transportasi, pendalaman sungai bisa mendukung sektor distribusi barang ke beberapa wilayah pedalaman yang tinggal di sepanjang Sungai Labuhan Ratu dan Way Sekampung yang menjadi perbatasan wilayah Lamsel dan Lamtim tersebut. Sebagian warga Lamsel yang memiliki akses ke Lamtim bisa lebih dekat bahkan juga bisa nyaman berbelanja untuk dijual lagi menggunakan akses Sungai Way Sekampung.

Perahu nelayan bersandar di tepi Sungai Labuhan Ratu. [Foto: Henk Widi]

 

 

Lihat juga...