Nelayan Harapkan Pengerukan, Dampak Sedimentasi Sungai Labuhan Ratu
LAMPUNG – Sejumlah nelayan tangkap warga Desa Labuhan Ratu Kecamatan Pasir Sakti Kabupaten Lampung Timur masih melakukan aktivitas sandar kapal di terusan atau sungai Labuhan Ratu yang bermuara di Laut Jawa sebagai lokasi para nelayan melakukan aktivitas menangkap ikan.
Menurut Daeng Mukmin (40) warga Bugis yang tinggal di Desa Kuala Jaya Kecamatan Sragi Kabupaten Lampung Selatan, sungai-sungai kecil di wilayah Lampung Timur terhubung dengan Sungai Way Sekampung sebagai akses transportasi masyarakat yang sebagian berprofesi sebagai nelayan budidaya tambak dan nelayan tangkap di Laut Jawa.
Mukmin menyebut, sebagian masyarakat pesisir Laut Jawa di Desa Kuala Jaya Lamsel lebih memilih berbelanja di sejumlah pasar yang ada di Lampung Timur karena akses menggunakan perahu menyusuri Sungai Way Sekampung dilanjutkan melalui Sungai Labuhan Ratu lebih praktis dibandingkan melalui jalur darat yang membutuhkan waktu lebih lama akibat infrastruktur jalan yang rusak parah.
“Meski harus menggunakan perahu kami lebih memilih melalui jalur sungai karena lebih efisien dan sebagian warga memanfaatkan jasa ojek perahu yang siap melayani aktivitas warga pesisir yang akan berbelanja ke daratan,” terang Daeng Mukmin, warga Desa Kuala Jaya Kecamatan Sragi selesai berbelanja kebutuhan sehari-hari di Kecamatan Pasir Lampung Timur saat berbincang dengan Cendana News, Senin (21/8/2017).
Daeng Mukmin menyebut, meski melakukan aktivitas untuk berbelanja, sebagian warga lain yang searah di sepanjang Sungai Labuhan Ratu serta Sungai Way Sekampung bahkan kerap naik ke perahu dengan membayar ongkos sebesar Rp15.000 sekali jalan. Diakuinya cukup membantu untuk proses pembelian bahan bakar solar perahu miliknya.