Nelayan Harapkan Pengerukan, Dampak Sedimentasi Sungai Labuhan Ratu
Bertahun-tahun aktivitas masyarakat sepanjang Sungai Labuhan Ratu dan Sungai Way Sekampung mengakibatkan aliran Sungai Labuhan Ratu mengalami sedimentasi akibat lumpur dan pasir hasil pertambangan di wilayah Kecamatan Pasir Sakti yang terbawa aliran sungai. Mengakibatkan sedimentasi pada sungai. Sedimentasi sungai yang terjadi akibat material pasir dan lumpur bahkan sampah tersebut berimbas sebagian nelayan harus mengalami kesulitan untuk menyandarkan perahu di tepi sungai sekaligus mengganggu perputaran baling-baling perahu bermesin.
“Sesampainya di area yang sudah mengalami pendangkalan kami terpaksa mengangkat mesin perahu karena takut mesin mengalami kerusakan,” terang Daeng Mukmin.
Sukanta, warga aliran Sungai Labuhan Ratu tidak menampik proses pendangkalan sungai sekaligus alur masuk dan keluar perahu nelayan dan jalur transportasi air tersebut, terimbas aktivitas penambangan pasir di wilayah tersebut selama bertahun-tahun. Meski kini sudah dihentikan namun pembuangan sampah di sungai akibat kesadaran yang kurang membuat sungai terus dangkal. Sungai yang dangkal sebagai jalur transportasi air penghubung wilayah Lamsel dan Lamtim tersebut sebagian juga ditumbuhi gulma pengganggu jalur air di antaranya enceng gondok serta tanaman air lainnya.
Sukanta dan ratusan nelayan di wilayah tersebut mengungkapkan, upaya pengerukan sungai akibat proses sedimentasi pernah dilakukan belasan tahun silam sekaligus pembuatan talud sungai. Namunh ingga kini sedimentasi masih terus terjadi di alur sungai tersebut dan perlu dilakukan pengerukan ulang.
“Sudah sangat lama dilakukan proses pengerukan namun pendangkalan cepat terjadi mengganggu aktivitas nelayan di sepanjang Sungai Labuhan Ratu,” ungkap Sukanta.