Harga Daging Ayam di Bali 40 Ribu, Pedagang dan Pembeli Tercekik

DENPASAR – Harga daging ayam Boiler di beberapa pasar di Pulau Bali mengalami kenaikan. Di beberapa pasar tradisional di Bali harga jual daging ayam Boiler mencapai 40 ribu rupiah. Seperti yang terjadi di Pasar Kumba Sari, Denpasar (21/8).

Mawi, salah seorang pedagang ayam mengaku kenaikan tersebut sudah terjadi sejak sebulan yang lalu. Hal ini disebabkan karena minimnya stok ayam yang dikirim oleh peternak yang disebabkan cuaca dingin sehingga mempengaruhi produksi ayam.

Akibat minimnya kiriman ayam dari peternak ayam tersebut berpengaruh terhadap harga jual daging ayam. Rata-rata kenaikan berkisar 10 ribu rupiah.

“Sebelumnya harga jual ayam hanya sekitar 28 hingga 30 ribu Mas, sekarang naik ke 40 ribu,” ucapnya.

Dilanjutkan, akibat kenaikan daging ayam, dirinya mengakui sangat berpengaruh terhadap penjualan akibat sepin pembeli. Jika sebelum kenaikan harga ayam dirinya bisa menjual daging sebanyak 50 kilo, saat ini yang dijual paling banyak hanyalah 15 kilo per hari.

“Jika harga daging naik siapa yang mau beli, Mas,” keluhnya.

Mawi menambahkan, untuk harga daging potong dan daging ayam merah (ayam petelur) relatif stabil tidak mengalami kenaikan. Mawi berharap, melonjaknya daging ayam ini bisa segera diatasi oleh pihak terkait agar aktivitas jual beli bisa kembali normal seperti semula.

“Kalau bisa ya diturunkan hingga di bawah 39 ribu, Mas,” harapnya.

Seperti yang diketahui, kenaikan daging ayam jenis Boiler mengalami kenaikan yang cukup signifikan terjadi di pulau Bali. Hal ini sudah barang tentu mendapat perhatian serta tanggapan serius dari masyarakat.

Made Rasmi, salah seorang pembeli mengatakan kenaikan tersebut sangat memberatkan masyarakat karena harganya yang cukup mahal. Dia mengaku dengan kondisi seperti saat ini, yang apa-apa serba naik, terpaksa harus mengakali belanja.

Lihat juga...