BLANGPIDIE – Lapangan penggembalaan hewan ternak di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) Provinsi Aceh mengalami penyempitan akibat alih fungsi lahan sehingga populasi kerbau di daerah itu mengalami penurunan.
Kepala Bidang Peternakan pada Dinas Pertanian dan Pangan Abdya, Sukiman, di Blangpidie, Senin mengatakan, jumlah populasi kerbau di daerahnya saat ini hanya sekitar 3.519 ekor di seluruh pedesaan dalam sembilan kecamatan.
“Kalau dulu, lapangan rumput masih luas di pedesaan, populasi hewan kerbau sangat banyak di desa-desa. Kalau sekarang populasinya sudah menurun karena lapangan penggembalaan sudah sangat menyempit, akibat alih fungsi lahan,” katanya.
Ia berkata, tidak sedikit lapangan rumput yang berada di pedesaan dalam Kabupaten Abdya yang dahulunya tempat anak-anak menggembala kerbau kini sudah dimanfaatkan warga untuk berkebun menanam berbagai macam tanaman hortikultura.
“Kalau kini hampir semua lahan tidur di desa-desa sudah dimanfaatkan petani, termasuk lahan gunung dekat pemukiman penduduk sudah digarap warga sehingga ketersediaan rumput terbatas. Kalaupun ada harganya mahal mencapai Rp50 ribu/karung isi 50 kilogram,” ujarnya.
Meskipun demikian, lanjut dia, Pemkab Abdya akan terus berupaya melakukan penambahan populasi kerbau di desa-desa dengan cara menyalurkan bibit bantuan kepada masyarakat untuk diternak agar populasinya menjadi bertambah.
“Insha Allah, untuk tahun ini Pemkab Abdya melalui Dinas Pertanian akan menyalurkan bantuan kerbau kepada masyarakat sebanyak 37 ekor, sumber Anggaran Pendapatan Belanja Kabupaten (APBK) 2017,” ujarnya.
Salah seorang warga Kecamatan Tangan-tangan, M Adam, saat ditanya mengatakan, hadirnya hand traktor (traktor tangan) ke tengah-tengah petani salah satu penyebab turunnya populasi kerbau di desa-desa.