Dihantui Serangan Hama Tikus dan Keong Mas, Petani Gunakan Pagar Mulsa

Sistem tersebut merupakan modifikasi dari sistem bubu perangkap yang dipadukan dengan pagar mulsa plastik untuk melakukan proses menangkap tikus yang menyerang tanaman padi yang dimilikinya. Sukardi menyebut selain sistem pemasangan perangkap dengan pagar tersebut dirinya juga melakukan penanaman satu petak tanaman padi yang usianya lebih dahulu berjarak sekitar satu bulan dengan tanaman padi utama.

“Tanaman padi yang lebih dahulu ditanam kami gunakan sebagai umpan dengan perangkap dan juga pagar sehingga hama tikus akan menyerang tanaman padi umpan tersebut dan tidak menyerang padi utama,” ungkap Sukardi.

Pola pengendalian hama tikus terpadu dan sistem bubu perangkap sudah diterapkan oleh petani di wilayah tersebut sejak lima tahun terakhir. Sobari, petani lain di Desa Labuhan Ratu mengungkapkan, penggunaan sistem pemasangan pagar mulsa untuk mencegah serangan hama keong mas dan tikus lebih efisien karena mulsa plastik juga bisa dipergunakan maksimal untuk tiga kali masa tanam jika tidak sengaja dirusak.

“Setidaknya dengan modal yang besar produktivitas tanaman padi milik kami tidak menyusut akibat serangan hama keong mas dan tikus yang bisa mengurangi produksi padi kami sebesar dua persen,” beber Sobari.

Setiap masa panen pemilik lahan sawah sekitar setengah hektare tersebut, mengaku masih bisa memanen sebanyak 50 karung padi varietas inpari 24 yang cocok ditanam di wilayah yang berlimpah pasokan air bahkan kerap banjir tersebut. Selain memanfaatkan aliran sungai Labuhan Ratu, sejumlah petani dengan mesin sedot air masih bisa mengalirkan air dari bekas galian pasir yang memiliki pasokan air melimpah bahkan saat musim kemarau.

Lihat juga...