Hama Tikus, Panen Petani, Turun

Ilustrasi areal sawah yang terserang hama- Dok CDN

TAPANULI SELATAN  – Hasil panen sejumlah petani sawah khususnya di Kecamatan Sipirok, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, menurun akibat serangan hama tikus.

Seorang petani asal Desa Hutasuhut Sipirok, Anwar Sabarani Hutasuhut, di Sipirok, Selasa mengatakan, akibat serangan hama tikus, ia mengalami penurunan hasil panen hingga mencapai 40 persen.

Padahal masa panen sebelumnya, masih dapat sekitar 100 kaleng padi dari luasan sawah sekitar 2 lungguk (lebih kurang 1.800 meter persegi).

“Akibat hama tikus belakangan ini berkurang 40 persen menjadi tinggal 60 kaleng,” katanya.

Areal persawahan yang mulai kena hama tikus tersebut berlokasi di saba (sawah) Rodang, Sipirok, areal persawahan masyarakat Desa Sigiring-giring Dolok dan Sigiring-giring Lombang, Tanjung Medan, Poldung Lombang dan Poldung Dolok, Sampean, Silangge dan Sigel-gel.

“Ada sekitar 80-90 hektare luasan areal persawahan di seputaran saba Rodang ini,” katanya.

Ia mengaku, meracuni tikus sebagai upaya untuk mengurangi populasi tikus dan mempertahankan panen.

“Untuk mengurangi perkembangan hama tikus menyambut musim tanam akhir tahun 2018 kami terpaksa menggunakan racun tikus,” katanya.

Dia menyatakan, pentingnya penanganan hama tikus di wilayah itu guna mencegah gagal panen selanjutnya.

Kabid Sarana Prasarana Dinas Pertanian Tapanuli Selatan M Taufik Batubara, mengakui perkembangbiakan hama tikus cukup cepat. “Sepasang tikus bisa menghasilkan sekitar 2,048 ekor anak per tahunnya. (Ant)

Lihat juga...