Area Budidaya Padi SRI Terus Meningkat

YOGYAKARTA – Kepala Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian, Balitbangtan, Prof. Dedi Nursyamsi, mengatakan area budidaya padi System of Rice Intensification (SRI) sebagai salah satu model pengembangan pertanian organik di Indonesia saat ini semakin meningkat.

Menurutnya, saat ini area budidaya padi SRI di Indonesia telah mencapai 429.016 hektare. Jumlah itu dikatakan mencapai 5,9 persen dari total luas area persawahan yang ada. Daerah yang mengandung tanah vulkanik selama ini sangat cocok digunakan untuk praktik penanaman padi SRI, karena tanahnya kaya akan kandungan mineral.

“Memang masih kurang dari 6 persen, meski begitu dari tahun ke tahun jumlah area pengembangan padi SRI terus meningkat”, ungkapnya, dalam pembukaan Konferensi Internasional bertajuk Pengembangan Pertanian Organik di Negara Tropis, di Gedung University Club UGM, Senin (21/8/2017).

Sementara itu, President The International Federation of Organic Agriculture Movements (IFOAM) Organic International, Andre Leu, mengatakan praktik budidaya padi SRI saat ini sudah dipraktikkan di 40 negara, termasuk di Afrika dan Asia. Budidaya tanam padi SRI ini menurutnya mampu menghasilkan panen 7 ton per hektare, dengan tidak menggunakan pupuk kimia dan pestisida.

“Banyak petani merasakan manfaatnya dengan adanya perbaikan keseburan tanah mereka, masyarakat Etiopia bahkan sudah memanfaatkan konsep SRI ini untuk menanam jagung dan gandum,” katanya.

Pengembangan  konsep pertanian organik sendiri dikatakan selalu mengkombinasikan tiga hal, yakni tradisi lokal, inovasi dan ilmu pengetahuan. Pertanian organik modern, menurutnya, berbeda dengan pertanian yang ada sebelumnya. Dalam konsep pertanian organik, pemakian pupuk kimia dan pestisida tidak digunakan sama sekali.

Lihat juga...