Sejumlah Usaha Mebel Alami Penurunan Pesanan Jelang Tahun Ajaran Baru Sekolah
LAMPUNG — Sejumlah pemilik usaha pembuatan keperluan peralatan sekolah menjelang tahun ajaran baru mengalami penurunan pesanan akibat tidak adanya proyek pembuatan mebel sekolah baru.
Menurut Polo (44 ) salah satu pemilik usaha meubel, dirinya mendapat pesanan mebel dalam jumlah banyak lebih dari 200 unit meja dan kursi pada tahun ajaran sebelumnya 2016/2017 dan pada tahun ajaran 2017/2018 ia mengalami penurunan pesanan hingga 20 persen.
Permintaan yang menurun tersebut diakui oleh Polo karena sebagian sekolah masih fokus pada perbaikan gedung dan pagar sementara mebel tahun sebelumnya masih dalam kondisi bagus.
Polo juga mengungkapkan sistem pemesanan pembuatan mebel yang dikerjakannya dilakukan dengan sistem proyek bukan satuan dengan nilai proyek Rp10 juta hingga Rp15 juta dari sekolah SD,SMP hingga SMA.
Beberapa mebel sekolah yang dibuatnya di antaranya meja belajar, papan tulis, kursi,rak buku serta kotak sampah kayu yang dibuat dengan target selesai minimal dua hari sebelum tahun ajaran baru berjalan.
“Tahun sebelumnya saya bisa dapat pesanan lebih dari seratus item namun tahun ini menurun sekitar delapan puluh item itu juga dari sekolah dekat sini sedangkan tahun sebelumnya dari sekolah di luar kecamatan,” terang Polo saat ditemui Cendana News, Sabtu (8/7/2017)
Penurunan pesanan atau order dan proyek pembuatan peralatan sekolah tersebut diakuinya berimbas pada jumlah tenaga kerja yang membantunya semula bisa mencapai 10 orang kini hanya sekitar 5 orang untuk penyelesaian pesanan mebel sekolah.
Sebagian mebel yang sudah selesai diakuinya dalam proses pengeringan cat dan akan dikirim pada Senin (10/7) depan karena sekolah masuk pada Kamis (13/7) dan siap digunakan untuk kegiatan belajar mengajar bagi siswa sekolah yang baru masuk.