Presiden Jokowi: Perkembangan Zaman Jangan Sampai Pengaruhi Karakter Bangsa

YOGYAKARTA – Presiden Joko Widodo mengajak seluruh elemen masyarakat untuk memperkuat penghayatan dan pengamalan Pancasila sebagai cara hidup berbangsa dan bernegara. Pancasila dikatakan sebagai bagian penting dari Indonesia karena menjadi pemersatu seluruh bangsa yang begitu majemuk.

Hal itu diungkapkan Presiden Jokowi saat menghadiri Kongres Pancasila ke-9 di Balairung UGM, Sabtu (22/07/2017). Tiba di halaman Balairung UGM sekitar pukul 08.00 WIB, Presiden datang bersama Ibu Negara Iriana Joko Widodo dan sejumlah mentri.

Dalam pidatonya, Presiden mengingatkan agar seluruh elemen bangsa dapat belajar dari pengalaman buruk berbagai negara lain yang hancur karena konflik sosial dan perang saudara. Presiden juga mengingatkan agar semua waspada terhadap perubahan dan perkembangan zaman yang begitu cepat agar tidak sampai menggerus karakter bangsa.

“Berbagai kepala negara di dunia selalu kagum dengan kita. Meskipun negara kita negara besar yang sangat majemuk, namun kita selalu hidup rukun. Mereka penasaran bagaimana kita bisa bersatu. Dan jawaban saya sederhana. Karena Indonesia memiliki Pancasila,” katanya.

Presiden pun berharap Indonesia ke depan dapat menjadi rujukan berbagai bangsa di dunia dalam membangun bangsa dan negara yang kuat, bersatu, dalam kemajemukan. Adanya konflik dikatakan merupakan hal yang wajar dan biasa, namun yang terpenting adalah segera nenyelesaikan hal itu secepatnya.

“Para dosen dan rektor harus selalu membekali setiap mahasiswa dengan Pancasila untuk memperkuat karakter bangsa. Ini sangat penting sekali. Karena komitmen berpancasila kita sudah bulat. Kita harus berani bersuara lantang saya Indonesia saya pancasila,” katanya.

Lihat juga...