Posdaya Edelweys Serut, Dusun Percontohan Nasional asal Bantul

YOGYAKARTA – – – Mungkin masih banyak masyarakat yang tak mengenal dusun Serut, yang berada di desa Palbapang, Kecamatan, Bantul, Yogyakarta. Desa kecil yang terletak tak jauh dari pusat pemerintahan Kabupaten ini, selama ini memang tak banyak mendapat publikasi dari media massa.

Padahal Serut, merupakan desa percontohan nasional, yang telah memiliki segudang prestasi. Bahkan telah banyak dikunjungi sebagai tempat studi kegiatan pemberdayaan masyarakat desa.

Tak hanya berbagai daerah dari seluruh wilayah Indonesia saja. Namun juga berbagai negara, dari empat belahan benua di dunia pernah berkunjung untuk belajar dan meneliti dusun ini.

Adalah Posdaya Edelweys, mesin sekaligus roda penggerak berbagai kegiatan pemberdayaan di dusun Serut. Berdiri sejak awal tahun 2007, pasca Gempa Bantul, didirikan sebagai inti seluruh program kegiatan desa. Serut sendiri, merupakan dusun seluas 57,2 hektar yang memiliki 1.600 peduduk, serta 525 kk.

“Gempa 2006 benar-benar menghancurkan dusun Serut. Dari sekitar 287 rumah yang ada saat itu, sebanyak 280 rumah hancur dan 14 orang warga meninggal,” ujar Dukuh Serut, Rahmad Tobadiana (50).

Sebagai upaya memulihkan kondisi masyarakat pasca gempa bumi, penggerak dusun Serut pun mulai menggelar berbagai program kegiatan pemberdayaan. Salah satu sosok yang paling berperan, tak lain adalah dukuh Serut sekaligus Ketua Posdaya Edelweys, Rahmad Tobadiana, sendiri.

“Yang pertama menjadi fokus kita saat itu adalah pembangunan Sumber Daya Manusia. Karena ini yang paling penting,” ujar Toba yang telah diangkat menjadi Dukuh Serut sejak umur 23 tahun itu.

Yang membedakan dusun Serut dengan desa lainnya mungkin adalah seluruh program kegiatannya yang selalu melibatkan partisipasi setiap warga. Setiap orang didorong untuk bisa mandiri dan peduli satu sama lain dengan cara bergotong-royong, bersama.

Lihat juga...