Pengusaha Tas Ketapang Rela Tinggalkan Omzet Besar di Jakarta
LAMPUNG — Omzet puluhan juta menjadi pendapatan yang diperoleh Sony (36) laki laki kelahiran Bukit Tinggi Sumatera Barat saat memiliki usaha pembuatan tas berbagai jenis di wilayah Kemayoran Jakarta Pusat hingga akhir 2015.
Omzet tersebut diakuinya dari usaha kerajinan pembuatan tas berbagai jenis yang dijual ke sejumlah pusat grosir tas sekolah, tas fashion, tas map, tas seminar serta berbagai jenis tas dengan tas yang diproduksi mencapai 900 hingga 1000 helai tas bahkan lebih.
Bersama sang isteri yang memiliki rumah di Desa Ketapang Kecamatan Ketapang pasca meninggalnya orangtua membuat keluarga tersebut pindah di desa kelahiran bersama sang suami yang memiliki usaha pembuatan tas.
Sony menyebut bersama Vista (35) sang isteri keputusan untuk tinggal di pedesaan menjadi sebuah keputusan berat dengan omzet yang sudah lumayan besar. Dia harus meneruskan usaha di desanya dengan bermodalkan peralatan dan bahan baku tanpa adanya karyawan yang ahli dalam pembuatan tas.
Sejak kembali ke Desa Ketapang Sony mengaku mulai membuka kembali usaha pembuatan tas meski kendala sulit mencari karyawan karena hanya dirinya dan sang isteri yang bisa memproduksi tas.
“Bersama isteri selanjutnya saya mulai merekrut karyawan dimulai dengan pelatihan awal hingga proses pembuatan tas jadi namun mereka tetap saya gaji perbulan hingga mahir membuat tas dari proses pembuatan pola hingga menjahit,” terang Sony saat dikonfirmasi Cendana News di rumah sekaligus lokasi pembuatan tas, Rabu (12/7/2017)
Sony menyebut sejak awal Idul Fitri 2017 sekaligus menunggu bahan pembuatan tas dibeli dari Jakarta dirinya meliburkan sebanyak 13 karyawan yang bekerja membuat pola, menyetel bentuk tas hingga menyelesaikan pembuatan tas dan proses penyortiran.