Nilai Investasi STBM untuk 14.000 KK Capai Rp11 miliar

LAMPUNG — Direktur Sinkronisasi Urusan Pemerintah Daerah I Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia, Nyoto Suwigno menyebutkan, nilai investasi dari Stichting Nederlandse Vrijwilligers (SNV) untuk pembuatan jamban selama ini dengan rata rata investasi Rp800.000 maka diperlukan investasi cukup besar dengan nilai lebih dari 11 milyar untuk sebanyak 14.000 kepala keluarga.

“Nilai investasi yang besar tersebut diakuinya cukup memberi nilai positif dalam penghematan anggaran dan pendapatan belanja daerah (APBD) yang bisa dialokasikan ke sektor lain karena adanya penghematan dari proses pencapaian dalam bidang kesehatan,” sebutnya dalam deklarasi stop buang air besar sembarangan di Kecamatan Candipuro, Selasa (18/7/2017).

Apalagi dengan dilakukan secara bergotongroyong oleh relawan masyarakat yang dikenal dengan tentara Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) yang ada di dua kecamatan diantaranya Desa Candipuro dan Desa Tanjungsari.

“Program dari SNV yang berasal dari negeri Belanda tersebut dikerjakan secara terstruktur dalam program sanitasi total berbasis masyarakat maka dari sektor kesehatan bisa menghemat anggaran untuk kegiatan sanitasi yang didukung oleh peran serta masyarakat yang dilakukan secara gotong royong,” sebutnya.

Ia berharap dengan program SNV yang ikut membantu pemerintah daerah bisa dijadikan percontohan bagi daerah daerah di wilayah Indonesia dalam upaya untuk melakukan pembangunan bidang kesehatan dalam program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) yang dikoordinir oleh adanya tentara STBM.

Direktur Sinkronisasi Urusan Pemerintah Daerah I Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia Nyoto Suwigno (paling kanan) saat hadir di Candipuro Lamsel [Foto: Henk Widi]
Bupati Lampung Selatan, Zainudin Hasan mengapresiasi kinerja SNV di Indonesia bahkan memilih Kabupaten Lampung Selatan untuk proyek percontohan dalam program STBM khususnya dalam pembuatan jamban.

Lihat juga...