Konservasi Alam, Balikpapan Terus Tanam dan Pelihara Pohon
BALIKPAPAN — Upaya-upaya pelestarian lingkungan atau konservasi alam terus dilakukan Pemerintah Kota Balikpapan dengan memperhatikan berbagai manfaat di lingkungan sekitar. Konservasi alam itu dilakukan dari hutan indung hingga pesisir pantai. Mengingat ancaman kerusakan lingkungan akan terjadi apabila konservasi alam atau pelestarian lingkungan tidak dilaksanakan.
Ancaman untuk kota Balikpapan terjadinya krisis air bersih dan bencana banjir, sehingga untuk selalu menjaga cadangan air bersih hutan lindung harus terjaga baik itu melalui pemeliharaan dan reboisasi atau penanaman kembali pohon.
“Setiap tahun penanaman pohon di lahan kritis, dan hutan lindung terus dilakukan dengan melibatkan pihak swasta dan masyarakat. Upaya konservasi alam itu kami lakukan dari darat hingga pesisir pantai,” terang Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Balikpapan, Suryanto ketika ditanya Hari Konservasi Alam Internasional, Jumat (28/7/2017).
Ia menjelaskan melestarikan lingkungan dan menanam pohon di lahan kritis dilakukan setiap tahunnya, namun lahan kritis yang ditanami yaitu lahan yang dimiliki pemerintah kota. Sedangkan lahan kritis yang sudah menjadi milik masyarakat tidak ditanami karena apabila masyarakat akan digunakan pohon yang sudah ditanam juga akan ditebang.
“Yang kita tanami adalah di lahan kritis milik pemerintah, kalo punya masyarakat kita tanyakan dulu pemiliknya. Takutnya kan mereka gunakan terus kita tanami, susah juga kan. Tapi ada juga masyarakat yang memperbolehan untuk ditanami, kemudian bisa jadi hutan kota,” katanya.
Disebutkannya, tahun 2015 lalu ada 922 hektare yang mengalami kerusakan akibat kebakaran hutan. Selanjutnya mulai dilakukan reboisasi kembali yang bekerjasama dengan pihak swasta yang berada di lingkungan tersebut.