Ini Cara HKTI Sejahterakan Petani
“Jadi, cara ini bisa dilakukan oleh petani yang muda-muda juga, kedua orangtua yang bertani, sementara anaknya membudidaya ikan di lahan sawah yang sama. Setidaknya dengan cara ini, selain bisa memberikan penghasilan, juga bisa mengantisipasi pengaruh narkoba terhadap para muda-mudi di Ranah Minang ini,” ujar Fauzi.
Ke depan, untuk pemanfaatan lahan sawah untuk budidaya ikan itu, HKTI akan bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten dan Kota untuk memberikan bibit ikan ABG tersebut.
Sementara itu, terkait kondisi pertanian di Sumbar, Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumbar, menyatakan telah terjadi penurunan Nilai Tukar Petani (NTP) sebesar 0,42 persen pada bulan Juni 2017 atau sebesar 96,66 persen, jika dibandingkan pada bulan lalu Mei 2017 NTP mencapai 97,07 persen.
Kepala BPS Sumbar, Sukardi mengatakan jika NTP mengalami penurunan, maka hal tersebut menunjukan kesejahteraan petani di Sumbar masih belum baik. Tidak hanya itu, hal lain juga menunjukkan kepada indeks harga yang diterima petani (It) mengalami penurunan sebesar 0,78 persen, dan indeks harga yang dibayar petani (Ib) mengalami penurunan sebesar 0,36 persen. Untuk itu, ia berharap agar ada langkah konkrit dari pemerintah untuk membantu para petani di Sumbar.