Garam Langka, Industri Kecil Menengah di Jateng Terdampak Paling Parah

YOGYAKARTA — Direktur Jendral Industri Kecil dan Menegah (IKM) Kementrian Perindustrian (Kemenperin), Gati Wibawaningsih, menyebut industri kecil dan menengah di Jawa Tengah mengalami dampak paling paling parah dengan adanya kelangkaan dan kenaikan harga garam yang terjadi beberapa waktu terakhir.

“Kelangkaan garam sangat berpengaruh terhadap industri kecil menengah terutama di wilayah Jawa Tengah. Sudah pada jerit-jerit dengan kenaikan harga garan,” ujarnya usai membuka acara Kerjasama Teknik Selatan-selatan dan Trigular Colombo Plan di Yogyakarta, Senin (31/07/2017).

Gati menyebut sejumlah industri kecil dan menengah kehabisan stok garam, sebagian juga dikatakan terpaksa menghentikan operasional sementara karena mampu menanggung biaya kenaikan harga garam.

Industri kecil menengah yang terdampak paling parah adalah industri makanan seperti penghasil ikan dan restauran. Sementara di industri menengah yang paling banyak terdampak adalah tekstil dan kaca.

“Mereka merupakan industri yang paling banyak menggunakan dan memanfaatkan garam dalam proses produksi,” katanya.

Ia melanjutkan Direktorat Jendral Industri Kecil dan menengah (IKM) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) sendiri telah melakukan serangkaian rapat kordinasi mengundang asosiasi dan pelaku industri IKM untuk mengatasi dan menekan harga garam.

Dalam rapat tersebut pihaknya juga mengaku sudah memetakan penyebab sekaligus mencari solusi untuk menekan kembali jumlah dan harga garam.

“Kita akan melakukan impor garam. Nanti stok gatam akan didatangkan oleh PT Garam langsung diantar ke Jawa Tengah melalui Pelabuhan Tanjung Perak,” katanya.

Lihat juga...