Satgas Pangan NTB Mengedepankan Tindakan Persuasif Hadapi Spekulan
MATARAM — Ketua Satuan Tugas pangan yang juga Direktur Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Nusa Tenggara Barat (NTB), Kombespol Anum Wibowo mengatakan, dalam melaksanakan tugas terkait pengawasan pangan, pihaknya ingin lebih mengutamakan pendekatan persuasif daripada tindakan represif.
“Pendekatan persuasif tentu merupakan langkah paling kita utamakan dalam melakukan pengawasan, karena pada prinsipnya kita ingin membangun kesadaran bersama dalam upaya menciptakan kesejahteraan masyarakat di bidang pangan,” kata Anum di Mataram, Selasa (25/7/2017).
Tapi, kalau langkah persuasif sudah tidak bisa dilakukan, tindakan tegas yang represif terpaksa harus dilakukan. Apalagi kalau perbuatan dilakukan spekulan sudah menyangkut pelanggaran dan merugikan masyarakat seperti penimbunan.
Meski demikian, jelas Anum sejauh, harga pangan, khususnya beras di NTB masih normal dan tidak ada sampai terjadi gejolak harga di pasaran.
“Terkait pengecekan peredaran beras oplosan di pasaran, sampai sejauh ini pihaknya masih melakukan koordinasi termasuk meminta data mitra usaha Bulog NTB” terang Anum.
Sementara itu, Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) NTB, Roro Rahmatari mengatakan, keberadaan Satgas Pangan dinilai sangat membantu melakukan pengawasan harga dan pendistribusian pangan di pasaran.
“Satgas Pangan sangat membantu dan tidak saja akan bekerja di bulan puasa ramadhan dan lebaran, tapi akan terus melakukan pengawasan mencegah tindak kejahatan bidang pangan” katanya.