Abrasi di Pesisir Timur Lampung Jalan Sumur Induk Berpotensi Rusak
LAMPUNG — Angin kencang serta terjangan ombak dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir di pantai pesisir Timur Lampung berimbas semakin tergerusnya garis sepadan pantai yang ada di wilayah Dusun Sumur Induk Desa Sumur Kecamatan Ketapang Kabupaten Lampung Selatan.
Menurut Herman (50) salah satu warga sekaligus tokoh masyarakat mengatakan, meski menjadi sebuah fenomena alam namun terjangan ombak yang terjadi selama beberapa tahun terakhir setidaknya telah mengikis sebagian tanah warga, rumah di tepi pantai dan jalan desa yang menjadi akses warga keluar wilayah tersebut.
Berdasarkan penuturannya abrasi pantai akibat terjangan ombak telah mengikis garis pantai di wilayah tersebut belasan meter dari titik awal dengan adanya tonggak tonggak akar pohon mangrove yang menjadi tanda garis pantai sebelum terkikis abrasi pada awal tahun 2000.
Sebagai antisipasi abrasi semakin meluas dengan fungsi pesisir pantai digunakan sebagai lokasi sandar kapal kapal tradisional tanpa dermaga warga dengan swadaya dan meminta bantuan dari perusahaan penambangan batu bahkan membuat tanggul penahan ombak dengan batu. Penggunaan batu batu alam tersebut mampu menahan terjangan ombak dan gerusan abrasi meski pada beberapa bagian abrasi nyaris menggerus jalan aspal di desa tersebut dan beberapa rumah warga yang terimbas abrasi mulai ditinggalkan pemilik akibat kuatir akan roboh sejak tahun 2013 lalu.
“Pada awal kampung ini terbentuk garis pantai memang puluhan meter menjorok ke laut namun seiring dengan pemanfaatan tanah di dekat pantai untuk dermaga jeti, tambak udang membuat sebagian besar hutan mangrove dibabat oleh pemodal yang berinvestasi dalam bidang pertambakan,” terang Herman salah satu warga Dusun Sumur Induk tanpa menyebut perusahaan pembuat dermaga jeti dan juga pengusaha tambak yang ikut menyumbang perubahan alam pesisir pantai Timur tersebut, Selasa (4/7/2017).