Kisah Apriana, dari Jualan di Teras hingga Punya Mobil Angkutan

Wanita asal Wonogiri, Jawa Tengah, itu mengaku menerima tawaran pinjaman Tabur Puja, karena tanpa agunan, prosesnya cepat dan tidak ribet, serta pencairan maupun pembayaran cicilan yang dekat, karena dilakukan di lingkungan sekitar rumahnya sendiri, yakni langsung ke pengurus Posdaya.  “Yang saya seneng itu dekat. Syaratnya juga cuma KTP dan C1. Seminggu langsung cair. Bunga juga lebih ringan dibanding pinjaman lain,” kata wanita yang mengaku baru pertama kali melakukan pinjaman itu.

Di tahun pertama, Apriana meminjam modal usaha sebesar Rp2 juta, dalam jangka waktu 1 tahun. Uang pinjaman itu digunakan untuk modal membeli sejumlah kebutuhan pokok seperti beras, gula, mie instan serta bensin, dan setiap bulan ia membayar cicilan sebesar Rp205.000. “Awalnya itu belum ada warung. Saya jualan masih pakai kardus dan meja. Saya taruh di depan emperan teras rumah. Jadi, kalau tutup, semua barang dagangan itu harus saya angkut bawa masuk ke dalam rumah. Pokoknya masih seadanya,” katanya.

Dalam perjalanannya, usaha Apriana semakin berkembang. Selama setahun, ia bisa membayar cicilan hingga lunas tanpa kendala. Maka, di tahun kedua, ia mengajukan pinjaman lagi sebesar Rp5 juta, dengan cicilan Rp505 ribu setiap bulan. Uang itu digunakan untuk memperbesar usaha jualannya. Ia bangun warung seadanya di emperan teras rumah. Ia juga mulai menambah dagangan seperti gas elpiji dan pulsa.

“Alhamdulilah, dari berjualan ini saya bisa dapat penghasilan paling tidak Rp1 juta setiap bulannya. Kalau dulu, sama sekali tidak punya. Hanya mengandalkan gaji suami. Bahkan, saya sudah bisa membeli motor bekas sendiri, murni dari hasil berjualan ini. Jadi, sekarang saya bisa kulakan dagangan sendiri, tanpa harus menunggu suami pulang kerja,” katanya.

Lihat juga...