RABU, 5 APRIL 2017
PURWOREJO — Prioritas Pemerintah Provinsi (Pemprov) untuk mengentaskan kemiskinan di Jawa Tengah harus melibatkan semua pihak. Fungsinya untuk bisa mendorong agar program pemberdayaan masyarakat bisa sampai tepat sasaran.
![]() |
Penandatanganan MOU di pembukaan TMMD ke-98. |
Hal ini diungkapkan Ganjar Pranowo, orang nomor satu di Jawa Tengah tersebut menyatakan saat membuka acara Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Reguler ke-98 dan TMMD Sengkuyung tahun 2017 di Purworejo (5/4/2017).
Angka kemiskinan di Jateng yang masih mencapai 13,94 persen dari total penduduk memang masih menjadi keprihatinan sendiri, karena itu lewat program TMMD yang dilaksanakan di Purworejo dirinya berharap agar semangat TNI dan masyarakat untuk bisa bersinergi bersama dengan pemerintah bisa menyukseskan program TMMD.
“Pertumbuhan ekonomi Jateng memang cukup bagus mencapai 5,8 persen tetapi nilainya relatif kecil jika dibagi dengan 35 kabupaten atau kota di Jateng,” ujarnya.
Lebih lanjut dirinya mengatakan, senang dengan kegiatan TMMD tersebut. Sebab salah satu tujuannya ingin mengentaskan kemiskinan dengan cara memperbaiki infrastruktur yang ada di desa. Dirinya meyakini jika program ini konsisten setiap tahun dilaksanakan akan membantu kehidupan masyarakat desa, apalagi dalam TMMD kali ini juga dibarengi dengan berbagai kegiatan antara lain sunatan massal dan jambanisasi.
Ditemui di kesempatan yang sama, Ketua Bidang Ekonomi dan CSR Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Jateng, Ferry Firmawan, mengatakan, bahwa program jambanisasi merupakan bentuk kepedulian dari pengusaha muda. Kehadiran mereka tidak hanya selalu berkutat pada konteks perekonomian mikro, tetapi juga hadir dalam rangka membantu menyelesaikan masalah yang ada di masyarakat, karena salah satu misi entrepreneur juga untuk membantu masyarakat.