Makanan Lokal Masih Jadi Andalan Kafe dan Warung Pinggir Jalan di Maumere

MINGGU, 26 FEBRUARI 2017

MAUMERE —  Makanan lokal kabupaten Sikka jarang dijumpai di rumah makan maupun kafe yang tersebar di kota Maumere ibukota kabupaten Sikka. Peluang ini coba ditangkap Wemi Rabilu (34) warga desa Habi kecamatan Kangae kabupaten Sikka.

Ikan bakar, kuah asam dan lawar yang jadi menu andalan kafe rindu Lokaria

Kafe yang menjajakan makanan lokal ini berada persis di bibir pantai Lokaria yang dulunya ramai disambangi warga kota Maumere untuk bersantai ria sebelum adanya pembangunan hotel di daerah ini tahun 2016 yang membuat masyarakat tak lagi bisa bersua dengan pantai.

Areal sempit yang tersisa selebar 10 meter dengan jarak dari jalan negara trans Flores 50 meter dimanfaatkan Wily sapaan pemiliknya untuk mendirikan kafe. Sebuah bale-bale panjang berstruktur rumah panggung dibangun di sisi barat dan disekat menjadi  empat bagian sementara bagian depannya dibiarkan lapang  tanpa atap dan hanya diletakan kursi kayu yang dilengkapi dengan payung sebagai pelindung dari terik matahari dan hujan.

“Saya ingin memadukan suasana pantai dan makanan lokal yang keduanya sangat sulit didapat di kota Maumere ini,” ujar Wily saat disambangi Cendana News, Sabtu (25/2/2017) sore.

Pemilik kafe Rindu Lokaria Wemi Rabilu

Keunikan kafe terlihat  dari komitmen Wily menggunakan bahan bangunan lokal dalam membangun rumah makan yang kerap dijadikan ajang bersantai melepas penat  warga kota Maumere. Bale-bale berlantai dan berdinding bambu serta beratap ilalang dipadu dengan bambu belah sebagai dindingnya.

“Dinding saya pakai bambu belah serta semua kursi dan meja berbagan kayu dan bambu. Ban-ban mobil bekas saya tanam di pasir guna menambah asri suasana,” tuturnya.

Lihat juga...