Sebelum menjadi Rektor Universitas Mercu Buana, Arissetyanto Nugroho yang merupakan wisudawan terbaik Universitas Indonesia, banyak menghabiskan waktu sebagai dosen di Universitas Mercu Buana. Sejak tahun akademik 2006-2016, ia menjadi dosen tetap untuk program pendidikan S1 jurusan Manajemen, Akuntansi, Public Relation dan Teknik Sipil, dengan beragam mata kuliah berkaitan, mulai dari Pengantar Manajemen, Kewirausahaan, Manajemen Operasi, Etika, Dasar Bisnis dan Manajemen, Manajemen Pemasaran, Komunikasi Bisnis, Pengantar Bisnis sampai Etik UMB.
Dalam kerangka melihat apa yang terjadi di lapangan, ia memiliki segudang pengalaman penelitian sejak 2008-2015. Mulai dari kajian-kajian ekonomi dan pengaruhnya terhadap masyarakat, memaknai bagaimana sebuah keluarga sejahtera bisa menopang pembangunan nasional, mengidentifikasi keluarga-keluarga miskin yang ternyata memiliki inovasi menarik dalam berwirausaha hingga pengaruh psikologis sebuah proses sosial bagi mahasiswa. Semua hasil penelitian diterbitkan internal oleh Universitas Mercu Buana, Jurnal Ilmu Manajemen hingga Direktorat Pendidikan Tinggi (Dikti).
“Saya mengedepankan cara memimpin dengan membebaskan orang baik yang secara struktural sejajar maupun di bawah saya dalam berekspresi. Saya hanya memberikan koridor dan job desk saja, sisanya mereka berdayakan dengan kreativitas masing-masing sesuai fungsi kerjanya. Pada akhirnya, semua akan bertemu dalam titik hasil sesuai harapan,” sebut Arissetyanto Nugroho, ketika ditanya konsep kepemimpinan yang dikembangkan selama ini hingga Universitas Mercu Buana berhasil mencapai Akreditasi A dari Pemerintah, Selasa (24/01/2017), di Aula Rektorat Universitas Mercu Buana. Pernyataan tersebut menjawab bagaimana pengalamannya sebagai seorang tenaga pengajar selama ini, yang berhasil membentuk bagaimana sebenarnya karakter memimpin secara demokratis, namun tetap pada koridor, sehingga bisa mencapai keinginan bersama.