MINGGU, 24 APRIL 2016
Editor : Rustam Djamaluddin
YOGYAKARTA — Berawal dari hobi membaca dan saling tukar buku sesama teman, sejumlah mahasiswa dan mahasiswi dari berbagai kampus di Yogyakarta membuka perpustakaan sederhana yang disebutnya Angkringan Pustaka. Meski masih minim koleksi, namun niat dan konsep pendirian perpustakaan dengan model angkringan itu mampu meningkatkan minat baca warga setempat.

Bertempat di sebuah halaman rumah kost di Kampung Ambarukmo, Catur Tunggal, Depok, Sleman, Umatul Khoiro bersama sejumlah teman mahasiswa membuka Angkringan Pustaka. Gagasan itu terinspirasi dari warung angkringan, yang selama ini menjadi warung favorit di berbagai kalangan. Angkringan adalah sebutan untuk warung makan sederhana dengan gerobak, yang biasa buka di pinggir jalan dengan beragam menu makan dan makanan yang murah meriah.
Dengan mengadopsi konsep warung angkring, Angkringan Pustaka diharapkan bisa menjadi taman bacaan favorit bagi siapa pun. Umatul yang ditemui Minggu (24/4/2016), mengatakan, pada awalnya sulit juga untuk membuat Angkringan Pustaka, karena dibutuhkan banyak koleksi buku dan fasilitas pendukung yang memadai. Namun, dengan niat dan tekad besar untuk berbagi dan menyediakan wadah bagi anak-anak dan remaja dalam menyalurkan hobi membaca, semua itu bisa diatasi bersama.

Dengan jumlah koleksi buku sebanyak 50 buah terdiri dari Kumpulan Cerpen (cerita pendek), buku-buku pelajaran untuk tingkat Sekolah Dasar dan Menengat Atas, serta kamus bahasa, Angkringan Pustaka cukup membantu dan menambah pengetahuan bagi warga sekitar. “Kita memang sengaja mereferensikan perpustakaan ini untuk anak-anak dan remaja, sehingga koleksinya lebih banyak buku-buku pelajaran”, ungkap Umatul.
Sementara itu, tak ada persyaratan khusus untuk meminjam buku di Angkringan Pustaka. Pengunjung hanya cukup menunjukkan kartu identitas yang masih berlaku dan tidak dipungut biaya. Kendati koleksi buku masih tergolong minim, namun antusiasme pengunjung untuk datang dan membaca buku di Angkringan Pustaka cukup tinggi. Ke depan, kata Umatul, pihaknya akan terus menambah jumlah koleksi bukunya. “Kita juga sudah punya donasi dari kalangan civitas akademik yang jumlah memang belum seberapa. Sekarang baru ada donasi satu juta rupiah lebih, yang akan segera digunakan untuk menambah koleksi buku”, pungkasnya. (Koko Triarko)