Rumah Warga Lampung Terendam Air

MINGGU, 24 APRIL 2016
Editor : Rustam Djamaluddin
LAMPUNG – Hujan lebat yang mengguyur wilayah Lampung Selatan sejak malam hingga dini hari, mengakibatkan beberapa rumah di wilayah Dusun Muara Piluk,  Desa Bakauheni,  Kecamatan Bakauheni,  terendam air dan lumpur material Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS).


Beberapa rumah yang terendam air di Dusun Kenyayan,  diantaranya rumah Khoirudin,M.Yunus akibat air banjir dan longsoran material tanah.
Menurut Kepala Desa Bakauheni,Syahroni, rumah warga terkena genangan berada di area terdampak jalan tol trans Sumatera. Akibat terendam air,  sebagian warga mengungsi ke rumah tetangga yang letaknya lebih tinggi. 
Diakuai lokasi tersebut memang sering mengalami banjir saat hujan lebat. Namun karena status kepemilikan tanah dan ganti rugi lahan tol belum selesai, warga masih mempertahankan haknya.
“Hujan memang lebat dan hingga kini air masih menggenang di rumah warga.  Banjir juga merendam beberapa perumahan di wilayah Muara Piluk Bakauheni setinggi lutut orang dewasa,  dan sampai sekarang belum surut,”ungkap kepala desa Bakauheni Syahroni dan Sekretaris Desa Bakauheni Dedi Sutomo saat meninjau lokasi banjir, Minggu (24/4/2016)
Ia mengungkapkan selain warganya mengalami musibah banjir akibat drainase buruk di jalan lintas nasional,  tepatnya di depan Pelabuhan Bandar Bakau Jaya (BBJ) Bakauheni,  Kecamatan Bakauheni,  Kabupaten Lampung Selatan, air juga meluap hingga ke jalanan.  Beberapa kendaraan roda dua yang melintas mengalami mati mesin,  akibat terendam air banjir.
Syahroni,mengungkapkan,  genangan air terjadi akibat ruas  jalan nasional yang berada di Jalan Lintas Timur (Jalinsum) , karena saluran yang ada sangat keci, sehingga tidak mampu menampung air. Akibatnya air meluap hingga ke jalananan.  
“Kami sudah membuat selokan kecil namun saat hujan lebat air tidak tertampung dan meluap ke jalanan,  hingga mengganggu pengguna kendaraan.  Bahkan barang-barang harus kami amankan ke tempat yang lebih tinggi,  karena beberapa peralatan elektronik rusak akibat terendam banjir, ” ungkap Andi,  warga Muara Piluk.
Kepala Unit Pelaksana Tekhnis (KUPT) Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Lampung Selatan wilayah Kecamatan Bakauheni, Budi Santoso, mengungkapkan telah melakukan peninjauan ke lokasi sering tergenangnya  air di jalan, tepatnya  di depan pelabuhan PT BBJ. Saat ini KUPT PU Kecamatan Bakauheni, Kecamatan Ketapang dan Kecamatan Penengahan telah melakukan koordinasi dengan pihak PU Pusat,  agar saluran drainase bisa dibangun.
“Kami sudah koordinasi dengan pihak desa. Untuk perbaikan, wewenang ada di Kementerian Pekerjaan Umum pusat karena ruas ini merupakan jalan nasional,” ujar Budi Santoso.
Ia berharap drainase bisa dibangun dengan panjang sekitar 30 meter lebih dengan pembuatan gorong-gorong serta melakukan pendalaman saluran air,  agar air tidak meluap ke jalan dan merendam perumahan warga. 
Penyebab lain terjadinya banjir, adanya sumbatan saluran akibat kebiasaan buruk warga membuang sampah sembarangan.
Budi Santoso juga menjelaskan, banjir sejak semalam mengakibatkan bendungan di Desa Bangunrejo, Kecamatan Ketapang,  jebol . Akibatnya  puluhan hektar sawah milik petani terendam air. 
Budi Santoso mengaku,  telah melakukan peninjauan ke lokasi tanggul jebol. Saat hujan reda dan banjir surut, akan dilakukan perbaikan sementara.
“Banjir mengakibatkan tanggul jebol dan membuat puluhan hektar padi sawah terendam dan kita akan lakukan pembuatan talud sementara dengan karung”ungkap Budi. (Henk Widi)
Lihat juga...