Sejak Tahun 1982, Bendungan Batujai Belum Pernah Dikeruk

MINGGU, 24 APRIL 2016
Editor : Rustam Djamaluddin
MATARAM —  Bendungan Batujai yang dibangun tahun 1982 di Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), hingga sekarang belum pernah dikeruk. Sehingga  bendungan mengalami pendangkalan,  akibat  endapan lumpur (sedimentasi).


Cepatnya terjadi penyusutan debit air bendungan bahkan sampai berujung kekeringan, selain  karena kemarau panjang, juga karena akibat endapatan sedimentasi yang mengakibatkan terjadi pendangkalan,”  kata Solihin,  petani Desa Karang Baru, Kabupaten Lombok Tengah, Minggu,  (24/4/2016).
Akibatnya, permukaan bendungan sekarang sudah sangat dangkal, selain karena pengaruh endapatan tanah, juga karena pengaruh tumpukan sampah eceng gondok yang tumbuh di permukaan bendungan
“Harus segera dilakukan pengerukan, supaya sedimentasi tidak terus mengakibatkan pendangkalan dan bisa menampung banyak air, karena bagaimanapun bendungan Batujai jadi salah satu bendungan andalan petani sebagai sumber air irigasi ,” jelasnya.
Pengakuan sama juga diungkapkan Nurmayanti, petani Desa Mangkung, Kabupaten Lombok yang banyak mengandalkan air bendungan Oroq Gendang setiap musim kemarau tiba, untuk menanam tembakau.
Ia menjelaskan, setiap musim hujan tiba, longsoran tanah pegunungan yang masuk bendungan Oroq Gendang terbawa hujan sangat banyak, sehingga permukaan bendungan mudah sekali mengalami pendangkalan seperti sekarang
“Kalau bendungan lain seperti bendungan Batujai, bendungan Pengge masih mendingan, meskipun mengalami pendangkalan, bendungannya luas. Kalau bendungan kecil seperti Oroq Gendang ukuran kecil dan air mudah sekali mengalami penyusutan” ungkapnya
Karena itulah Nurmayanti juga berharap, supaya pengerukan terhadap bendungan bisa segera dilakukan, supaya bendungan menjadi dalam dan bisa menampung banyak air lebih lama. (Turmuzi)
Lihat juga...