MINGGU, 28 FEBRUARI 2016
Jurnalis: Charolin Pebrianti / Editor : ME. Bijo Dirajo / Sumber foto: Charolin Pebrianti
CATATAN JURNALIS— Menikah memang menjadi suatu kewajiban bagi setiap pasangan. Namun di Indonesia yang terdiri dari berbagai suku, agama dan ras tak pelak membawa ciri khas tersendiri tiap daerahnya. Misalnya saja Kediri, Jawa Timur (Jatim), kota yang terkenal dengan tahu dan getuk pisang ini juga punya khas tersendiri dalam hal adat menikah maupun lamaran.
![]() |
Wajik |
Misalnya saja dalam hal lamaran di Kediri, pihak perempuan lah yang datang terlebih dahulu dan melamar pihak laki-laki. Setelah itu baru pihak laki-laki membalas lamaran pihak perempuan.
Misalnya saja pihak perempuan yang melamar pihak lelaki. Dalam hal lain, barang bawaan ketika lamaran ada 3 jenis bawaan yang harus dibawa yakni gula, kopi, jadah dan wajik. Untuk yang belum pernah tahu apa itu jadah dan wajik, berikut penjelasannya.
Jadah terbuat dari ketan yang sudah direndam semalam kemudian dikukus setelah itu ditumbuk menggunakan alu hingga halus dan dicampur dengan parutan kelapa sembari ditumbuk hingga tercampur rata.
Wajik makanan lengket berwarna mencolok dan manis ini juga terbuat dari ketan. Pertama ketan yang sudah direndam lalu dikukus hingga matang. Kedua rebus santan dengan menambah santan sedikit demi sedikit kedalam wadah. Ketiga masukkan gula pasir kedalamnya. Keempat setelah semua tercampur baru dimasukkan ketan sedikit demi sedikit dengan diaduk terus dan tak lupa diberi pewarna makanan sesuka hati. Aduk hingga semua warna tercampur rata dan siap disajikan.
Ada makna yang tersembunyi dibalik ketiga barang bawaan tadi, pertama untuk gula dan kopi, pihak perempuan wajib menyediakan dan membuat kopi untuk pihak laki-laki. Karena laki-laki selalu suka kopi dipagi dan malam hari.
Kedua untuk wajik, ada makna agar pihak perempuan selalu memberikan makanan yang lezat dan gurih serta mengenyangkan bagi pihak laki-laki. Dan ketiga untuk jadah karena memiliki rasa yang manis dan warna menarik serta lengket dimaksudkan agar pernikahan nantinya bisa menjadi bahagia, tenteram dan nyaman bagi kedua calon pengantin.
Sebaliknya pun dari pihak laki-laki kepada pihak perempuan harus membawa cincin sebagai tanda pengikat dan tentu saja membawa jadah dan wajik. Dan hal unik lainnya pihak laki-laki harus membawa beras sekarung kepada pihak perempuan dengan maksud agar selalu ada makanan didalam rumah.
![]() |
Gula dan kopi |
Ketika dua keluarga sudah saling bertemu dan membalas lamaran, sekaligus dalam pertemuan itu ada hitung-hitungan tanggal Jawa mulai dari weton pihak perempuan dan pihak laki-laki sampai hari meninggalnya nenek dan kakek kedua calon hingga ditemukan kesepakatan kapan tanggal pernikahan terjadi.
Dan tanggal kesepakatan tersebut tidak bisa berubah lagi. Harus mengikuti hasil kesepakatan antar dua pihak. Dan biasanya dari pihak perempuan lah yang menentukan tanggal pernikahan.
Didalam acara lamaran pun juga tidak bisa sembarang orang yang ikut. Pertama harus ada kyai atau ustadz yang bertugas mendoakan, kedua harus ada sesepuh yang mencarikan tanggal, ketiga harus ada penyambung lidah atau lebih dikenal sebagai protokoler dan keempat baru keluarga dari kedua belah pihak.