Kepada Pak Harto, Warga Bermis Tiada Henti Menangis

SABTU, 13 FEBRUARI 2016

Obituari bagi Pak Harto
Penulis: Thowaf Zuharon / Editor: Gani Khair
CATATAN KHUSUS—Sebuah perumahan di kawasan Kelapa Gading itu banyak menyimpan seluruh cerita tentang kehidupan Presiden Soeharto sehari-hari. Seluruh karyawan Presiden Soeharto yang bekerja di rumah Jalan Cendana 6-8-10, tinggal di perumahan yang bernama Bermis, sebuah perumahan kelas menengah.  
Sumber foto : Galeri Pusat Data Jenderal Besar HM. Soeharto
Jika ditilik dalam peta Kelapa Gading, letak perumahan ini di tenggara, dekat dengan bekas Perusahaan Vespa dan Terminal Pulogadung. Tepatnya, perumahan ini adalah wilayah RW 03 Kelurahan Kelapa Gading Timur. Jika naik Busway dari Senen menuju Pulogadung, turun di halte Bermis, tinggal menyeberang jalan ke arah utara.

Perumahan ini begitu teduh dan memiliki taman di tengahnya. Jalan yang ada di perumahan itu, pinggirnya dilebati pepohonan. Perumahan ini juga satu-satunya perumahan di Kelapa Gading yang mempunyai lapangan bola yang cukup luas.

Seluruh penghuni Perumahan Bermis, Kelapa Gading, itu pernah membisu seharian pada 27 Januari 2008. Semua berkaca-kaca, terus menitikkan air mata, dan hanya melihat laporan perkabungan dari televisi, menit ke menit. 

Hari itu, pemilik rumah Jalan Cendana nomor 6-8-10, majikan tempat mereka bekerja sehari-hari, yaitu Presiden Republik Indonesia ke 2 Soeharto, telah dipanggil oleh Yang Maha Kuasa.

“Seharian kami tidak mau masak saat ‘Bapak’ meninggal, seakan tak percaya, dan terus terbengong-bengong sedih,” ujar Herawati, salah satu anak dari pekerja bagian penerima tamu rumah Presiden Soeharto, di rumahnya.  

Begitulah suasana Perumahan Bermis pada saat Presiden Soeharto meninggal, benar-benar seperti kampung mati. Jauh lebih sunyi dari Hari Raya Nyepi. Herawati adalah satu dari anak penghuni Perumahan Bermis. Sudah selayaknya, jika mereka serentak berkabung. 
Di benak warga Perumahan Bermis, kata Hera, Pak Soeharto bukan hanya Presiden, tapi sudah seperti ayah kandung sendiri yang mencukupi kebutuhan dari A sampai Z. Puluhan rumah yang mereka tinggali sekarang, adalah pemberian cuma-cuma dari Pak Harto.

Lihat juga...