RABU, 6 JANUARI 2016
Jurnalis; Koko Triarko / Editor: Gani Khair / Foto: Koko Triarko
YOGYAKARTA—Sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di DI. Yogyakarta, mengalami kelangkaan stok BBM Bersubsidi jenis Solar dan Premium. Hal ini menyusul keputusan pemerintah yang menurunkan harga BBM Bersubsidi. Dengan turunnya harga kedua jenis BBM tersebut, menyebabkan warga melakukan aksi borong.
![]() |
SPBU Jalan C. Simanjuntak Yogyakarta |
Kosongnya stok BBM Bersubsidi di sejumlah SPBU di Yogyakarta, setidaknya bisa ditemui di SPBU Jalan C Simanjuntak, Yogyakarta dan beberapa SPBU lain di kawasan Kabupaten Gunungkidul pada Rabu (6/1/2016). Di SPBU Jalan C Simanjutak, pihak pengelola bahkan memasang papan pengumuman yang menyatakan jika solar sedang dalam pengiriman. Petugas SPBU setempat, Dika Setia, mengatakan, stock solar di tempatnya sudah habis sejak Minggu (3/1/2016), kemarin, dan sampai Rabu hari ini belum ada pengiriman pasokan.
Sementara itu, kelangkaan stok BBM Premium terjadi di sejumlah SPBU di wilayah Kabupaten Gunung Kidul. Sejak Selasa (5/1/2016), stok premium habis akibat diborong warga usai pemerintah menurunkan harga premium dari harga semula Rp 7.300 menjadi Rp 7.150.
Beberapa SPBU yang mengalami kekosongan premium antara lain SPBU Dusun Kranon, SPBU Kepek dan SPBU Siraman. Pengelola SPBU Kepek, Suwandi, mengatakan, stok premium habis karena pembeli eceran premium dan warga berbondong-bondong membeli premium setelah harganya turun. Sedangkan, stok BBM jenis lain juga semakin menipis, karena pembeli premium yang kehabisan kemudian beralih membeli BBM jenis lain seperti pertalite dan pertamax.
Sementara itu terkait kelangkaan stok BBM Bersubsidi yang terjadi sejak dua hari ini, Ketua Dewan Pimpinan Cabang Himpunan Wiraswasta Minyak dan Gas Bumi (DPC HISWANA MIGAS) DI Yogyakarta, Siswanto, menjelaskan, habisnya stock BBM Bersubsidi di sejumlah SPBU di Kota Yogyakarta dan sekitarnya terjadi karena pengusaha SPBU tidak menambah jumlah stok BBM sejak 4 Januari 2015. Akibatnya, saat warga berbondong-bondong membeli BBM Bersubsidi dalam jumlah banyak, terjadi kelangkaan.
Menurut Siswanto, pengusaha SPBU sengaja tidak menambah stock premium dan solar pada tanggal 4 Januari 2016, karena tidak ingin merugi. SPBU baru memenuhi stock lagi pada tanggal 5 Januari 2016 atau setelah stock solar dan premium dengan harga lama itu habis. Namun, pemesanan tersebut memakan waktu beberapa jam bahkan satu hari, sehingga pada hari ini terjadi kelangkaan. Namun demikian, Siswanto memastikan, jika kelangkaan premium dan solar tersebut akan segara kembali normal malam ini atau esok hari.