Jurnalis: Bobby Andalan / Editor : Sari Puspita Ayu / Sumber foto: Bobby Andalan
![]() |
Candi yang dibuat di tebing peninggalan Raja Udayana. |
Ya, Pura Gunung Kawi merupakan situs arkeologi peninggalan Raja Udayana. Di beberapa lokasi terdapat candi yang dibuat di tebing. Pemandu wisata lokal, Made Parwita meyakinkan jika di sinilah tempat persemayaman Raja Udayana bersama anak bungsunya, Anak Wungsu dan para permaisurinya. Menurutnya, di tempat inilah Prabu Udayana bersama keluarga dan selirnya disemayamkan.
Ia menjelaskan bahwa ketika mengunjungi tempat ini, pengunjung wajib menggunakan saput (selendang yang diikat di pinggang).
Jika pengunjung tertarik mengunjungi situs geologi yang menurut Parwita dibangun pada abad ke-11 Masehi itu, kita harus menyiapkan tenaga ekstra. Sebab, pengunjung harus menyusuri ratusan anak tangga. Tapi menurut Made Parwira, lelah itu akan terbayar oleh pemandangan sawah yang begitu eksotik. Sesampainya di bawah, pengunjung dapat melihat candi yang dipahat di tebing.
![]() |
Candi yang dibuat di tebing peninggalan Raja Udayana. |
Di Pura Gunung Kawi ini terdapat sepuluh candi yang dipahat pada dinding tebing. Sepuluh candi tersebut tersebar di tiga titik. Lima diantaranya berada di sisi timur Sungai Tukad Pakerisan. Lima candi ini dianggap sebagai bagian utama dari kompleks Candi Tebing Gunung Kawi. Sedangkan sisanya tersebar di dua titik di sisi barat sungai.
![]() |
Lokasi di mana abu jasad Raja Udayana dimakamkan. |