
DENPASAR — Saat kita memasuki kompleks wisata peninggalan Kerajaan Klungkung bernama Kertha Gosa di Bali, maka akan didapati wanita-wanita paruh baya yang tekun membatik.
Aksi mereka tidak jarang menarik perhatian para wisatawan mancanegara yang datang berkunjung di Kertha Gosa. Hal ini memang sengaja dilakukan agar para wisatawan bisa membeli langsung ditempat hasil karya para pembatik.
Ni Luh Ayu, seorang pembatik mengatakan, mereka memang sangat bergantung kepada wisatawan mancanegara untuk memasarkan hasil batik tradisional yang dihasilkan. Untuk lebih menarik minat, motifnya dibuat dalam berbagai macam.
“Kebanyakan motif batik Bali adalah pemandangan, barong, hewan, dan tarian budaya. Wisatawan asing sangat menyukai yang seperti itu dari Bali,” jelas Luh Ayu kepada Cendana News sambil terus membatik dengan serius.
Berbagai macam media yang mereka gunakan untuk membatik. Dari kain, kipas, sampai kaos. Kesemuanya dilakukan langsung ditempat wisata untuk menjaga orisinalitas hasil karya mereka di mata para wisatawan mancanegara.
Para ibu pembatik ini adalah warga asli kota Klungkung. Dan mereka menggantungkan kelangsungan hidup sehari-hari hanya dari kemampuan mereka dalam membatik.
Harapan para pembatik tradisional ini kedepannya bukan hanya wisatawan mancanegara saja yang menikmati hasil karya mereka, namun wisatawan lokal juga dapat menikmatinya.


SABTU, 08 Agustus 2015
Jurnalis : Miechell Koagouw
Foto : Miechell Koagouw
Editor : ME. Bijo Dirajo