Setiap Kali Ingat Jokowi, Hati Saya Bergetar.


CENDANANEWS (Media Sosial) — Bukan Jokowi jika tak menuai kontroversi. Bukan Jokowi jika tak panen hastag. Bukan Jokowi jika tak jadi trending topic

Bagi Netizen, terutama pengguna media sosial twitter, penggunaan hastag adalah salah satu “seni” berkicau. Fungsi hastag sendiri adalah untuk memudahkan kicauan terindeks dalam mesin pencari seperti Google, Yahoo, Bing dan lainnya. 
Cara penulisan hastag dengan menyertakan tanda baca pagar (#), contoh #SaveJokowi, #SaveKPK, dan lain sebagainya. Hastag pun bermacam-macam kategori.
  1. Hastag yang dibuat dengan tema khusus, misalnya saat memperingati Hari Pendidikan Nasional 2015 muncul hastag #Hardiknas2015, dan lain sebagainya 
  2. Hastag yang dibuat sebagai “identitas” gerakan satu kelompok/komunitas misalnya #SaveOrangUtan dibuat oleh Komunitas Pecinta Orang Utan, #SavePasarTradisional dibuat oleh Organisasi yang peduli nasib pedagang pasar tradisional, dan lain sebagainya.
  3. Hastag yang dibuat sebagai “identitas” pribadi, biasanya dibuat berdasarkan istilah yang digemari, misalnya #Hening, #NyruputKopi, dan lain sebagainya. 
  4. Hastag yang khusus diperuntukkan bagi tokoh atau teman yang meninggal dunia dengan mengawali RIP dan diikuti nama/ Misalnya #RIPOlga, dan lain sebagainya.
  5. Hastag yang dibuat berdasarkan isu Nasional, misalnya #SaveKPK, #SavePSSI dan lain sebagainya. 
  6. Dll

Untuk mendeteksi hastag paling populer, Twitter menyediakan “laporan” di halaman depan, sehingga memudahkan bagi pengguna untuk mengetahui hastag yang berada di urutan teratas, yang kemudian dikenal dengan Trending Topic, walaupun trending topic itu sendiri tidak selalu harus berasal dari hastag yang banyak digunakan oleh netizen, tetapi bisa juga berupa topik yang memang sedang ramai dibicarakan. 
Hastag #HatiSayaBergetar, hari Kamis malam (4/6/2015) berhasil menduduki peringkat teratas. Bukan tanpa sebab hastag ini digunakan oleh begitu banyak pengguna twitter sehingga dalam waktu singkat menduduki peringkat teratas. 
Hastag #HatiSayaBergetar adalah bentuk dedikasi pengguna twitter kepada Presiden RI ke-7 atas kelalaiannya menyebutkan tempat lahir Ir. Soekarno, Presiden Pertama Republik Indonesia. Yang tidak lain dan tidak bukan adalah Bapak kandung Megawati Soekarno Putri, Ketua Umum PDI Perjuangan, Parpol dimana Jokowi bernaung. 
Alih-alih ingin melakukan pencitraan dengan mengungkapkan kekagumannya terhadap kota Blitar dan Soekarno, pada peringatan Hari Kelahiran Pancasila, Senin (1/6/2015), Jokowi, yang menyelesaikan pendidikannya di Fakultas Kehutanan Universitas Gajah Mada ini, justru membuka “aib” seolah tak pernah membaca buku sejarah dengan mengatakan “Setiap kali saya berada di Blitar, kota kelahiran Proklamotor kita, hati saya selalu bergetar,” 
Ir. Joko Widodo adalah Presiden Republik Indonesia, Ekspektasi rakyat atas Presiden tentulah banyak-besar, dan Jokowi, lagi-lagi mengecewakan hati sebagian rakyatnya. Tak satu pun warga negara negara yang tak ingin bangga atas Presidennya, demikian juga untuk Jokowi, tetapi keinginan membanggakannya sebagai Presiden kembali susut ketika Jokowi memperlihatkan kesalahan-keteledoran yang tidak seharusnya dilakukan oleh pemimpin sekelas Presiden.
Kritik atau lebih bisa dipahami sebagai “sindiran” melalui akun twitter tidak hanya dilakukan oleh mereka yang memang sejak awal berseberangan dengan Jokowi, tetapi juga dari salah satu pendukung Jokowi yaitu Rieke Diah Pitaloka atau yang biasa dikenal dengan Oneng. 
Rieke yang dulu begitu gencar mengkampanyekan Jokowi menulis kicauan dengan hastag #KuisBungKarnoBapakBangsa . Dimanakah Bung Karno lahir?
a.Blitar
b.Lawang Seketeng, Surabaya
c.Ende
Tetapi sayang hastag yang dibuat oleh Rieke melalui akun @rieke_diah tidak menggetarkan hati netizen sehingga #KuisBungKarnoBapakBangsa terkalahkan oleh #HatiSayaBergetar. 
Setelah #ShameOnYouJokowi, #SalamGigitJari, #BukanUrusanSaya, #TurunkanJokowi lalu #HatiSayaBergetar, entah akan ada hastag apalagi yang secara khusus dipersembahkan untuk “The New Hope” versi Majalah Time ini. 
Jumat, 5 Mei 2015
Penulis : Sari Puspita Ayu
Foto : Google
Lihat juga...