Industri Tahu Tempe Balikpapan Hasilkan Produk 10 Ton Perhari

Produksi Tahu
CENDANANEWS (Balikpapan) – Mahalnya harga daging sapi dan ayam di Balikpapan, Kalimantan Timur, membawa berkah tersendiri bagi perajin tahu dan tempe di kota Balikpapan. Permintaan dua jenis sumber protein nabati itu melonjak dalam beberapa bulan terakhir. Hal ini diungkapkan Bahrun pengurus Koperasi Kawasan Industri Kecil Tahu Tempe Balikpapan.
“Jika sebelumnya kami hanya mampu memproduksi paling banyak 5 ton perhari, sekarang sudah mencapai 10 ton,” kata Bahrun. Jumlah tersebut, menurut Bahrun, belum sepenuhnya memenuhi permintaan pasar yang terus meningkat. Para perajin tahu dan tempe di Balikpapan menempati sebuah kawasan khusus seluas 9 hektare yang disiapkan pemerintah setempat sejak tahun 2000.
Jumlah mereka mencapai 60 pelaku usaha dengan tenaga kerja lebih dari 300 orang. “Memang masih ada beberapa pelaku usaha tahu-tempe berada di luar areal ini, namun paling lambat tahun 2016 semuanya sudah harus masuk,” Bahrun menjelaskan. 
Ia menyadari, tak mudah merelokasi para pemilik usaha yang sudah menjalankan kegiatan bertahun-tahun. “Ibaratnya memindahkan pabrik, tentu perlu waktu,” imbuh Pria berusia 51 tahun, Selasa (12/5/2015).
Kembali ke produksi tahu – tempe, Bahrun mengungkapkan peningkatan produksi terjadi selain karena permintaan yang meningkat, juga alih teknologi yang digunakan. Jika pada awalnya pelaku usaha menggunakan alat perebusan kedelai yang sederhana, sekarang telah menggunakan ketel yang mampu menghasilkan panas lebih cepat.
“Teknologi sederhana ini kami gunakan sejak tahun 2007, dan akan terus kami kembangkan,” kata Bahrun.  Dengan ketel perebus ini, pelaku usaha mampu menekan biaya produksi melalui penggunakaan bahan bakar yang lebih hemat dan waktu yang lebih efisien. Para pelaku usaha kecil ini tak lagi kesulitan bahan baku lantaran telah disediakan koperasi yang bekerjasama dengan distributor dari Surabaya dan Makasar.
Kawasan Industri Kecil Tahu-Tempe berada di Somber, Kelurahan Batu Ampar, Balikpapan Utara. Kawasan ini dibentuk untuk menampung perajin tahu tempe korban kebakaran.  Di kawasan industri ini, pemerintah setempat telah membuat sistem pengolahan limbah yang aman bagi lingkungan. Dari 9 hektare yang dijadikan kawasan industri, baru 4,5 hektare termanfaatkan.  
Tempe
————————————————-
Selasa, 12 Mei 2015
Jurnalis :  Ferry Cahyanti
Foto     :  Ferry Cahyanti
Editor   : ME. Bijo Dirajo
————————————————-
Lihat juga...