Duta Besar Jerman untuk Indonesia beserta rombongan di Hutan Senadia
CENDANANEWS (Jayapura) – Hutan Senadia di kampung Yepase, Distrik Depapre, Kabupaten Jayapura, Papua menjadi hutan percontohan yang dikelola masyarakat setempat. Dengan adanya hal tersebut, Duta Jerman untuk Indonesia, Georg Witschel bersama 12 delegasi lainnya dari pimpinan akademisi, para investor dan pimpinan kamar dagang industri Jerman lakukan blusukan ke hutan tersebut, Senin (25/05/2015).
Blusukan yang dilakukan bertujuan guna melihat dari dekat sebagian hutan yang ada di Papua, sekaligus meninjau langsung hutan Senadia yang saat ini menjadi hutan percontohan penyedia cadangan karbon, air baku dan keanekaragaman hayati.
Rombongan duta besar Jerman bersama masyarakat melakukan forest walk, menyisiri jalan menanjak dan menurun di hutan yang biasa digunakan masyarakat untuk melakukan aktifitasnya, seperti mencari kayu bakar dan berkebun.
“Hutan Papua masih asli. tempatnya bagus dan pemandangannya indah. banyak hutan di papua yang layak dijadikan tempat wisata dan saya yakin akan dapat menyedot banyak wisatawan nantinya,” kata Georg Witschel.
Menurutnya, saat ini Papua menjadi tempat terbaik di dunia. Sehingga, pihaknya akan merekomendasikan kepada kementrian agar bekerjasama di Berlin untuk memberikan program kepada pemerintah dan masyarakat Papua, bagaimana mengelola keanekaragaman hayati dan lingkungan.
Salah satu warga memberikan penjelasan
“Kami akan memberikan rekomendasi untuk project ini bahwa bagus dilaksanakan di Papua, dengan melihat kondisi hutan dan sumber daya alam lainnya,” ujarnya.
Soal isu tentang keamanan di Papua, ia meyakinkan bahwa situasi keamanan di Papua tidak seluruhnya konflik, sehingga tidak akan mengganggu penggarapan project yang akan dilakukan.
“Saya tau banyak isu keamanan di Papua. Tapi saya yakin itu hanya terjadi di beberapa wilayah yang ada di Papua, tidak semua wilayah Papua berbahaya. Buktinya, saya menginap beberapa hari di wamena dan tak ada masalah. Semua daerah itu aman-aman saja dan buktinya saat ini, kita berada di kabupaten jayapura dan tak ada gangguan apapun,” ungkapnya.
Ia juga mengungkapkan bahwa pihaknya saat ini sedang fokus di Sumatera dan Kalimantan. Georg juga berjanji akan berikan project untuk Papua. Sejak 2007 silam, katanya, pemerintah Jerman telah menggelontorkan lebih dari 1 miliar euro untuk perubahan iklim dan energi di indonesia, khususnya Sumatera dan Kalimantan, begitu juga dana 1000 euro untuk infrastruktur dan sejumlah dana lainnya.
Menurutnya, hal ini dilakukan sebagai tindak lanjut pemerintah Jerman tuk mendukung pembangunan berkelanjutan di Papua. Dukungan tersebut, lanjutnya, melalui Deutsche Gesellschaft Fürinternationale Zusammenarbeit (GIZ) di wujudkan dalam program Locally Action Mitigation in Indonesia (LAMA-I) dan Green Economy and Locally Action Mitigation in Indonesia (GE-LAMA-I) dengan dana dukungan dari Danida dan Kementerian Lingkungan Hidup Pemerintah Jerman (BMUB).
Ditempat yangsama, Kepala Kampung Yepase, Yohan Hendrik Yepassdanya mengatakan kampung yang mayoritas mata pencahariannya bertani dan nelayan ini ditempati oleh 315 jiwa atau 77 kepala keluarga.
“Kami senang dan menyambut baik dengan masuknya project tentang perlindungan hutan. Sedikit banyak kami sudah mengetahui tentang fungsi hutan dan kandungan yang ada didalam hutan ini untuk apa saja. Ada beberapa kelompok yang melakukan pengukuran emisi karbon di hutan adat kami dan praktek ini masih terus dilakukan,” kata Yohan.