Lampu Olahan Barang Bekas Tembus Pasar Luar Negeri

Barang bekas yang disulap jadi lampu [Foto: CND]
CENDANANEWS (Denpasar) – Memamfaatkan barang bekas, pengrajin lampu di Denpasar Bali berhasil memasarkan produk kreatifnya ke mancanegara. barang bekas tersebut dikemas secara unik dan menarik sehingga memunculkan daya tarik tersendiri.
“Barang bekas jika dikemas dengan baik akan menjadi barang yang memiliki seni dan berharga tinggi,”kata seorang pemuda asal Bandung yang menjadi pengelola sekaligus seniman dari barang bekas, Ivan Genova di ‘REZA Art 4’ jalan Kunti II No.15 Seminyak-Bali, Selasa (7/4/2015).
Disebutkan, lampu ‘reinkarnasi’ yang dibuatnya berasal dari barang bekas seperti toa besar untuk masjid, mesin penentu arah kapal laut, tabung gas yang biasa digunakan tukang nasi goreng keliling, termos kaleng air minum, teko untuk menyiram bunga taman, hingga kursi pasien untuk pemeriksaan di dokter gigi.
“Semua yang ada disini adalah barang-barang bekas yang coba kami recycle, dan kebetulan kami menitikberatkan hasil recycle tersebut menjadi lampu penerangan,”katanya.
Untuk pemasaran, disebutkan ada beberapa daerah di Indonesia yang memesan hasil olahannya, seperti Jakarta dan kota besar lainnya. Lampu tersebut dibeli untuk menghiasi restoran, cafe, bahkan hotel atau penginapan oleh pemiliknya. 
“Namun permintaan terbesar berasal dari luar seperti Amerika, Australia, Swedia, Jepang, sampai ke benua Afrika,”katanya dengan senyum bangga.
Untuk bahan baku, dirinya bersama rekan-rekannya mendapatkan dari berbagai sumber dan daerah, baik dari dalam pulau Bali sampai ke Pulau Jawa. Sebagai contoh, Hydrant air yang biasa di tanam di atas trotoar pinggir jalan mereka beli dari orang-orang di Pulau Jawa.
Menurut Ivan, untuk di Bali baru Potato Head yang pernah melakukan order besar-besaran untuk lampu-lampu penerangan jalan masuk ke area resto, dari ujung jalan masuk sampai dalam resto nya.
“Kebanyakan lampunya diorder dari sini,” ucap Ivan sambil membantu cendananews.com mengambil dokumentasi foto.
Bahkan ada satu pengalaman Ivan yang menarik yaitu di kala seorang dari Afrika sengaja datang ke tempatnya hanya untuk membeli puluhan teko kaleng air minum yang bekas pakai ( berkarat tidak masalah ) agar bisa di recycle menjadi lampu penerangan. 
Sekarang Ivan sedang mempersiapkan untuk pengiriman ke Jepang berupa puluhan lampu dinding dari bahan teko untuk menyiram bunga, serta belasan lampu gantung yang di buat dengan menggunakan toa besar masjid.

Berawal dari imajinasi serta intuisi yang tanpa disadari telah berhasil membawanya menjadi seorang wirausahawan muda sukses di jalurnya.
“Sebenarnya bukan soal uang semata tapi rasa bahagia jika hasil karya kita di cari orang dari penjuru dunia. Mau cari barang recycle yang bercitarasa seni tinggi? Datang cari Ivan saja ke Bali,” ucap Ivan sambil tersenyum mengakhiri pembicaraan.

———————————————————-
Selasa, 7 April 2015
Jurnalis : Miechell Koagouw
Editor   : ME. Bijo Dirajo
———————————————————-

Lihat juga...