Penampilan Wayang Orang dalam Peringatan Sewindu wafat nya Ki Dalang

Sementara itu, Masyarakat Desa Tayuban, kecamatan Panjatan Kabupaten Kulon Progo, menggelar serangkaian acara budaya dan keagamaan di Sanggar Mardi Wirama Desa Tayuban Kecamatan Panjatan selama dua hari Jumat-Sabtu (20-21/03/2015). Acara ini juga dalam rangka Peringatan sewindu wafatnya sang maestro dalang “Ki Hadi Sugito”

Keberadaan almarhum dalang Ki Hadi Sugito dibidang pedalangan dan karawitan memang tidak diragukan lagi. Lihat saja meski sudah meninggal delapan tahun silam, tapi kecintaan dan kesayangan masyarakat terhadap sosok dan kepiawaian serta karya lakon wayang kulit yang dipentaskan sang ‘Maestro’ semasa hidupnya terkesan tidak pernah mati.

Acara tabur bunga di kompleks pemakaman keluarga dipimpin adik almarhum Joko Sumitro dan didampingi Ki Sumbodo dalam pembacaan doa.

Sebelumnya selain tahlil dan pengajian, keluarga, masyarakat, pecinta dan pelaku seni tradisional, prajurit atau bergodo dari sejumlah wilayah Kulonprogo mengadakan kirab keliling menyusuri jalan desa hingga akhirnya sampai makam Ki Hadi Sugito yang berada di sebelah barat Masjid Muhajirin Tayuban.

“Kami punya kewajiban moral mikul dhuwur mendhem jero (menghormati orang tua atau pemimpin. red) apalagi pada masa mudanya almarhum tinggal di Pedukuhan I Desa Tayuban,” kata Pimpinan Sanggar Mardi Wirama sekaligus Ketua Panitia Bambang Sumbogo.

“Rangkaian kegiatan budaya dan keagamaan peringatan sewindu wafatnya Ki Hadi Sugito merupakan inisiatif warga di sini” tambahnya.

Pada saat  Ki Hadi Sugito masih “sugeng” (hidup), selalu berpesan kepada generasi di bawah nya ternasuk anak dan cucu nya, agar selalu ‘sinau sing temen’ ( belajar sungguh-sungguh).

Lihat juga...