Mengais Rezki menjadi Buruh Penanam Kangkung di Jakarta

CENDANANEWS (Jakarta) – Beberapa pekerja terlihat melakukan penyiraman tanaman kangkung yang ada di lahan seluas satu hektar lebih di Kelurahan Sukapura Kecamatan Cilincing Jakarta Utara. Dua pekerja tersebut adalah Aji (39) dan Ahmad (35), keduanya adalah penanggungjawab tanaman kangkung yang ditanam diantara rawa rawa wilayah tersebut.
Menurut Aji, tanaman jenis sayuran kangkung yang ditanamnnya merupakan jenis tanaman kangkung kali, berbeda dengan tanaman kangkung cabut. Kangkung yang dipelihara oleh Aji merupakan tanaman kangkung yang harus dirawatnya setiap hari karena tanaman kangkung tersebut merupakan milik sang majikan yang juga sekaligus pemilik lahan tersebut.
“Saya hanya diminta mengurus, nanti kalau sudah panen hasilnya bos yang menjual ke berbagai pasar di Jakarta,” ujar Aji kepada Cendananews.com Selasa (24/3/2015).
Tanaman kangkung yang dipelihara oleh Aji berdasarkan penjelasannya baru bisa dipanen setelah berumur sekitar 25 hari. Setelah 25 hari sang pemilik akan membawa mobil untuk membawa hasil panenan kangkung di tempat tersebut.
“Biasanya dibawa ke Pasar Minggu, Pasar Kramat Jati, Pasar Rawa Badak serta beberapa pasar lain di Jakarta,” terang Aji sambil menyirami tanaman kangkung yang dirawatnya.
Kangkung tersebut sengaja disirami agar menghulangkan debu debu serta membuat kangkung tersebur roboh, sebab jika roboh maka kangkung tersebut akan menumbuhkan akar baru dan sekaligus tunas baru. Tunas baru tersebut nantinya yang akan menjadi tanaman kangkung baru yang akan ditanam.
“Sengaja kami sirami tanaman kangkung ini agar tanaman kangkung yang ada bisa bersih apalagi sempat terendam banjir beberapa hari lalu sebab daerah sini daerah rawa,” terang Aji.
Aji bersama kawannya Ahmad yang berasal dari cirebon tersebut mengaku ke Jakarta awalnya untuk berwiraswasta, namun karena tak memiliki modal maka ia bersedia menjadi buruh untuk merawat tanaman kangkung tersebut.
“Lumayan untuk membantu keluarga di kampung biar bisa menambah untuk uang jajan dan anak sekolah di kampung,” ujar Aji tanpa menyebut upah yang diterimanya dari merawat tanaman kangkung tersebut. Ia hanya mengaku menghidupi tiga anak yang masih sekolah.
Aji bersama kawannya mengaku merawat sekitar ratusan petak tanaman kangkung air yang luasnya terbagi menjadi tiga bagian masing masing dua hektar lebih. Tanaman kangkung tersebut diakui oleh Aji ditanam dengan cara sederhana dan tak memerlukan perawatan yang rumit namun tetap mengghasilkan uang sebab kangkung masih merupakan tanaman sayuran yang dimintai oleh warga Jakarta.
Selain Aji, di lahan yang lain juga beberapa warga yang berada di sekitar wilayah tersebut menanam sayuran jenis bayam, kangkung cabut serta sawi. Warga memanfaatkan lahan yang masih bisa ditanami dengan sistem menumpang dan menyewa pada sang pemilik lahan untuk ditanam bermacam jenis sayuran.

———————————————————-
Selasa, 24 Maret 2015
Jurnalis : Henk Widi
Editor   : ME. Bijo Dirajo
———————————————————-

Lihat juga...